Sukses

[Resolusi 2014] Mengurangi Tingkat Kepadatan Bangunan

Keluh kesah tentang kemacetan, polusi, bangunan-bangunan liar diberbagai daerah, menjadi hal paling mencolok. Bagaimana cara merudiksinya?

Citizen6, Yogyakarta: Indonesia merupakan negera kesatuan yang terdiri dari pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke yang mempunyai suatu dasar ideologi yang sama yaitu ideologi Pancasila yang dideklarasikan oleh Presiden Soekarno dan para pejabat dikala itu.

Sampai sekarang keluh kesah tentang kemacetan, polusi, bangunan-bangunan liar diberbagai daerah, mulai dari sabang sampai merauke menjadi hal yang paling mencolok. Regulasi yang kurang dipatuhi membuat pinggiran daerah Jakarta sebagai daerah Ibu Kota menjadi daerah yang belum terawat dengan baik. Lalu bagaimana cara mereduksinya?

Di sisi lain rusunawa yang telah dibangun tidak digunakan dengan sebagaimana mestinya. Bahkan banyak yang enggan menikmati rumah susun sewa sederhana itu dengan alasan sudah nyaman dengan kondisi yang ada. Hingga akhirnya yang menempati rusunawa adalah kaum yang kurang tepat sasaran.

Hal ini sangat miris sekali dengan tingkat kenyamanan seseorang. Tingkat kenyamanan seseorang bisa diukur melalui tolak ukur tempat tinggal, walaupun tempat tinggal itu sederhana dan belum layak. Bantaran kali yang terhempas luas di sepanjang jalan membuat pendirian bangunan yang rentan tertiup oleh angin kencang banyak beredar disekitarnya, keberedaran tersebut membuat masyarakat segan akan hal itu. Di sisi lain air bersih yang digunakan untuk dikonsumsi sangat minim terutama di daerah bantaran sungai karena limbah kiriman dari kaum borjuis yang dikirim melalui limbah kepada kaum yang termarjinalkan.

Limbah air yang dialirkan melalui sungai sering sekali ditemukan dimana-mana, bukan hanya di daerah Ibu Kota saja melainkan di setiap provinsi di Indonesia. Warna sungai yang terkontaminasi dengan limbah membuat masyarakat sulit untuk mengonsumsi air, bahkan banyak sekali air yang dijadikan bisnis bagi para pemilik modal. Air memang merupakan segala sumber kehidupan, tetapi apalah jadinya jika air bersih sulit ditemukan di daerah Ibu Kota. Pada prespektifnya, kepadatan penduduk mengakibatkan masalah sosial yang enggan terselesaikan dengan lancar, hambatan dan hambatan yang menyebabkan tersendatnya pembangunan.

Pembangunan yang baik adalah pembangunan yang melihat kondisi disekitarnya, bukan hanya menguntungkan dalam arti provit saja, tetapi pembangunan yang memperhatikan daerah sekitar. Entah sampai kapan negara kita ini berujung pada kepadatan, penggundulan lahan hanya untuk pembuatan perumahan, kapling dan residence megah dan mewah.

Pada prinsipnya, setelah dilihat dari segi ketimpangan dan kesenjangan disebabkan oleh karena tidak meratanya distribusi hasil pembangunan. Bisa diibaratkan sebagai potongan roti. Walaupun ukuran roti itu besar akan tetapi ukuran distribusi yang kurang merata menyebabkan berbagai macam ketimpangan.

Pada dasaranya pembangunan perumahan, baik dikampung maupun di kota harus bisa menyediakan space kelonggaran bagi tanaman hijau agar dapat membantu mendorong revolusi hijau, bukan menjadikan sebuah revolusi hijau yang tergantikan dengan revolusi material bangunan bergenting.

Menyambut tahun baru 2014, sebuah revolusi yang mengurangi tingkat kepadatan bangunan dengan melaksanakan regulasi sudah dicetuskan, sehingga ada kelonggaran untuk memperlancar revolusi hijau. Semoga di tahun ini populasi asap berujung minim, penebangan pohon, dan berita pembangunan di peredam. (mar)

Penulis
Mohamad Akbar Aziz
Yogyakarta, mohamadakbarxxx@gmail.com

Baca juga:
[Resolusi 2014] Mentor yang Menginspirasi dan Berprestasi
[Resolusi 2014] Menjadi Diri yang Mudah Bersyukur
[Resolusi 2014] Mendapat Beasiswa ke Luar Negeri


Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai 16 Desember sampai 3 Januari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com, Dyslexis Cloth, dan penerbit dari Gramedia bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.