Sukses

`Kombar` Inginkan Rangkulan Pemda Kaltim

Pergelaran musik di Tamiang Layang, ibukota Barito Timur, Kalimantan Tengah, selama ini bisa dibilang seperti orang yang terkena kanker

Citizen6, Barito Timur: Pergelaran musik di Tamiang Layang, ibukota Barito Timur, Kalimantan Tengah, selama ini bisa dibilang seperti orang yang terkena kanker, namun punya semangat untuk terus survive hingga bisa hidup sekian waktu. Antara pemerintah daerah melalui instansi maupun organisasi kepemudaan terkait, dengan anak muda pelaku dunia musik (lokal), belum terjalin sinkronisasi komunikasi yang intens, hingga kegiatan kepemudaan di seni musik masih berkesan sering tak terperhatikan. Hingga seringkali agenda event penyelenggaraan, terjungkal lantaran kekurangan dukungan pendanaan.

 “Kalau saya sebagai orang yang pekerjaannya bersama eksekutif merumuskan anggaran, menyarankan agar teman-teman, adik-adik generasi muda Barito Timur (Bartim) ini membuat agenda program tahunan yang dikonsultasikan dengan Dinas Pendidikan Pemuda & Olahraga (Disdikpora) Kab Bartim melalui bagian yang berkompeten, yaitu bidang kepemudaan. Ada anggaran pembinaan di situ yang mungkin dapat membantu kegiatan ke depan. Nanti, Insya Allah, saya juga akan membantu mengomunikasikan hal ini pada Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) sebagai organisasi yang –seharusnya- sangat competable,” komentar H Ahmad Huzairin, anggota DPRD Kab Barito Timur    

Seraya menunggu pelaksanaan Tahun Anggaran 2014, sekumpulan generasi muda Barito Timur yang tergabung dalam Komunitas Musisi Barito Timur (Kombar) pun berinisiatif dengan menyelenggarakan acara secara swadaya. Dari hasil patungan para penggagas secara ala kadar, iuran para pendaftar atau pengisi acara, ditambah beberapa orang donatur yang bersimpati, maka tergelarlah acara berlabel  “Parade Akhir Tahun”, yang boleh dikatakan cukup sukses.
           
Dengan meminjam salah satu ruas jalan di Tamiang Layang dengan seijin Dinas Perhubungan Komunikasi & Informatika serta Polres setempat, dan diikuti 18 band lokal dari berbagai genre musik, yang datang dari berbagai wilayah kabupaten (bahkan juga ada yang dari provinsi tetangga, yaitu Kalimantan Selatan), Parade Akhir Tahun berjalan dengan lancar, tertib, dan aman. Termasuk aman dari ancaman guyuran hujan yang enjadi ‘momok’ rutin tiap pergantian tahun.
           
“Idenya spontanitas, dan dalam tempo yang sangat singkat kita mengurus ini, Alhamdulillah bisa terselenggara seperti apa yang kita inginkan. Mungkin secara finansial, kita tak mendapatkan apa-apa. Tapi setidaknya, sebuah revolusi di Bartim telah kita mulai. Di mana tak ada lagi gap; kalian dari mana, berlatar apa, musik kalian apa dan lain-lain. Semua membaur penuh persaudaraan di sini. Dan itu yang kita harapkan untuk seterusnya ke depan. Kita memajukan Barito Timur, dari pembinaan sumberdaya manusia di bidang seni musik,” tutur Ari Buntoro, Kiki HP & Juni Setyawan dari pihak penyelenggara.  (kw)  

Penulis:
Iwan Prasetya
Kalimantan Tengah, iwprasetXXX@gmail.com

Baca Juga:
IYLC, Komunitas yang Cinta Bisnis dan Bakti Sosial
Bangkitnya Budaya Baca Komunitas Baca Metro
Komunitas Perempuan Menulis Semarakkan Hari Ibu

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai 16 Desember sampai 3 Januari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir
tahun dari Liputan6.com, Dyslexis Cloth, dan penerbit dari Gramedia bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini