Sukses

Polemik Gas Alam di Depok

Banyak titik gas alam yang terkandung di wilayah daerah Beji, Depok, terutama di Kelurahan Beji dan Kecamatan Beji Timur.

Citizen6, Depok: Mungkin tak begitu banyak orang mengetahui, bahwa kota dengan kepadatan dan perkembangan penduduknya yang pesat saat ini mengandung sumber daya alam yang melimpah. Yaitu banyak titik gas alam yang terkandung di wilayah daerah Beji, Depok, terutama di Kelurahan Beji dan Kecamatan Beji Timur. Itulah yang membat Pemerintah Kota Depok membuat program gas alam.

Sebagian masyarakat di Depok telah beralih ke gas alam, yang tadinya menggunakan gas elpiji untuk keperluan sehari-hari. Di Depok gas alam telah disalurkan ke 4.000 rumah di Beji Timur dan Kelurahan Beji. Ini merupakan proyek percobaan 13.166 sambungan jaringan gas kota yang di resmikan April lalu.

Pemasangan gas alam ini bukannya tanpa halangan. Saat percobaan banyak rumah yang menolak dengan alasan berbeda.

"Kalau saya sih waktu itu nolak, nggak mau ribet soalnya," ujar Husain, seorang ayah yang tinggal di Beji Timur.
                
Selain Husain, banyak pula masyarakat yang menlak rumahnya dijadikan proyek percobaan. "Takut gasnya bocor dan meledak atau kebakaran."

Saat masa-masa pemasangan, banyak jalan yang berantakan, becek dan kotor. Karna mengganggu lalu lintas di sekitarnya, beberapa masyarakat dan pengendara motor mengeluhkan hal ini. Setelah proyek pemasangan percobaan itu selesai, perbaikan jalan pun tidak maksimal. "Berantakan", menurut beberapa pengendara motor.

Namun setelah proyek percobaan itu selesai, gas alam mulai bisa dinikmati oleh beberapa rumah yang mengikuti proyek percobaan tersebut. Banyak ibu rumah tangga di Beji yang puas akan gas alam dirumahnya. Pengeluaran rutin mereka banyak berkurang karena hematnya penggunaan gas untuk keperluan rumah tangga mereka.

"Jauh lebih hemat sih. Kemarin untuk gas aja perbulannya abis tiga puluh ribuan, sekarang karna jualan, jadi lebih sering masak biasanya abis enam puluh ribu per bulan," ujar Ningsih, ibu rumah tangga pemilik kost ini.

Lain lagi dengan penuturan Irvan (20), seorang mahasiswa. "Lebih murah banget. Sekarang per bulan abis lima puluh ribuan. Waktu masih pakai elpiji 12 kg aja cepat abisnya," ujarnya.

Beberapa orang pula mengaku kecewa dengan program gas alam ini. Ada yang bilang mahal, ada yang bilang tambah boros pengeluaran perbulan mereka. Ada yang sampai Rp 150 ribu per bulannya hanya untuk gas saja. Padahal hanya masak makanan sehari-hari saja.

Sekarang setelah masa proyek percobaan telah selesai, rumah yang ingin menikmati fasilitas gas Alam tersebut harus membayar sebesar Rp 5 juta.

Namun ternyata, beberapa rumah mengaku tidak ditawari untuk mengikuti proyek percobaan tersebut. Seperti pengakuan Risma (20) yang tinggal di Kecamatan Beji, Kelurahan Pondok Cina. Apakah program ini belum menyeluruh ke seluruh Beji? (mar)

Penulis
Ryan Deshana Prasastya
Depok, singarxxx@gmail.com

Baca juga:
Kenaikan Harga Elpiji, Kado Terburuk dari Pertamina
Pertamina Diminta Fokus pada Minyak
Penjelasan KSPMI Soal Naiknya Elpiji 12 Kg


Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai 7 Januari sampai 17 Januari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Warga Mengadu". Ada hadiah dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth  bagi 6 artikel terpilih. Caranya bisa disimak di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini