Sukses

Kuasa Media Sosial dan Pemilih Muda

Media sosial terbukti berhasil merebut hati masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dalam mendapatkan informasi dan berkomunikasi.

Citizen6, Depok: Beberapa tahun belakangan ini pengguna media sosial berkembang sangat pesat. Media sosial terbukti berhasil merebut hati masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dalam mendapatkan informasi dan berkomunikasi.

Indonesia menduduki peringkat ke-5 pengguna sosial media di dunia. Penggunaan media sosial bukan lagi hanya sekedar percakapan pertemanan, namun sudah membahas tentang isu-isu politik, kebijakan pemerintah, prilaku para public figure yang positif maupun yang negatif.

Pengguna media sosial di Indonesi berjumlah 50 juta account lebih, atau sekitar 20 % dari total jumlah penduduk Indonesia. Karena begitu besarnya jumlah pengguna media sosial di Indonesia, maka berbagai tokoh politik, partai, public figure memanfaatkannya untuk menyampaikan berbagai informasi dan berbagai isu untuk mendongkrak elektabilitasnya. Persaingan isu antar partai dan antar tokoh politik juga sudah di manage dan di desain oleh tim masing-masing untuk keperluan dan kepentinganya.

Tahun 2014 adalah tahun politik di tanah air, dan media sosial kita belakangan ini dibanjiri dengan akun-akun para penggiat politik. Tak disangkal media sosial pun kini populer digunakan sebagai media kampanye.

Berdasarkan data survey MarkPlus Youth, 76,7% anak muda di Indonesia rajin update status di media sosial. Jumlah pemilih muda berusia 17 sampai 29 tahun diperkirakan mencapai 53 juta pemilih dari 170 juta masyarakat Indonesia yang terdaftar memiliki hak pilih. Pemilih muda yang berperan penting menentukan arah perubahan kemajuan Indonesia itu, memiliki potensi akan berhasil memenangkan Pemilu 2014.

Para petarung dalam Pemilu 2014 sebaiknya tidak mengabaikan jumlah pemilih muda tersebut, melainkan harus mampu merangkul untuk berpartisipasi memilih.

Meski demikian, di lapangan tak dapat dipungkiri kalau sebagian dari anak muda sekarang skeptis terhadap politik. Alasannya bermacam-macam, mulai dari sekedar malas, tidak peduli dengan politik, sampai mereka yang skeptis dengan politik dan pemilu. Sehingga tak heran jika banyak kaum muda yang memilih untuk menjadi golput pada pemilu.  

Pemilih muda harus digairahkan untuk berpolitik atau terlibat dalam setiap aktivitas politik sehingga dampaknya mau memberikan partisipasi politik setiap pesta demokrasi. (mar)

Penulis
Yohanes Wawengkang
Depok, joewawengkxxx@gmail.com

Baca juga:
Punya Facebook, Twitter dkk, Itu Demi Apa?
Kampanye Capres di Media Sosial, Efektifkah?
6 Aplikasi Pengusir Kebosanan Ala Facebook


Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai 7 Januari sampai 17 Januari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Warga Mengadu". Ada hadiah dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Caranya bisa disimak di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini