Sukses

Di Commuter Line Kenapa Gerbong Perempuan Tak Diminati?

Commuter Line saat ini semakin diminati masyarakat, kurangnya penambahan gerbong bagi para penggunan di jam pergi dan pulang kerja

Citizen6, Jakarta: Tarif yang diberlakukan PT KAI sedikit banyak mempengaruhi warga di wilayah Jabodetabek, sekarang masyarakat lebih memilih menggunakan Commuter Line ketimbang transportasi umum lain karena waktu tempuh yang lebih singkat dan terhindar dari kemacetan sehingga KRL banyak peminatnya.

Commuter Line saat ini semakin diminati masyarakat. Namun sayang kurangnya penambahan gerbong pada jam berangkat dan pulang kerja menyebabkan penumpukan penumpang di setiap harinya.

Rasanya sungguh mengerikan menggambarkan kondisi KRL setiap hari pada jam kerja. Suasana selalu penuh sesak, antar penumpang saling injak, dorong-mendorong. Belum lagi andai ada tangan tangan copet yang mengintai. Kondisi seperti itu yang harus dinikmati oleh 400an ribu pengguna KRL setiap hari.

Selasa, 18 Februari 2014, kereta lagi-lagi mengalami gangguan. Alhasil penumpang menumpuk di setiap stasiun.  Hawa panas, pengap dan sesak  terasa didalam gerbong karena banyak Ac yang tidak berfungsi.

Keadaan penuh sesak di dalam gerbong itu makin chaos di gerbong khusus perempuan karena di dalam gerbong ini banyak penumpang yang dorong-mendorong dan saling membalas. Puncaknya kekacauan itu mengakibatkan beberapa penumpang  terjatuh.

Banyaknya kasus terjadi di gerbong wanita seperti pingsan, sesak nafas karena saling dorong dorongan sampai ada yang beradu argumen saat naik dan turun dari Communter Line menyebabkan sebagaian wanita kurang minat untuk naik gerbong khusus.
 
Nyatanya gerbong wanita tidak banyak membuat pengguna wanita minat untuk masuk, beberapa orang memilih gerbong biasa karena gerbong biasa kondisinya tidak terlalu kacau.

Tyas salah satu pengguna kereta mengungkapkan pada Rabu (19-2-2014) mengatakan, "kalo naik gerbong wanita selalu saling dorong-dorongan, gak ada yang ngasih jalan saat mau turun ketempat tujuan, terkadang ada ibu-ibu hamil gak dikasih duduk.  Pelayanan yang kurang membuat pengguna sebenarnya tidak nyaman berada di dalam gerbong wanita, tetapi karena waktu tempuh lebih cepat menggunakan kereta yah dinikmati saja". (kw)

Penulis:
Yulia Yulee

Baca Juga:
Apa Bedanya Monorel dan MRT?

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini