Sukses

KOPHI Sulsel Adakan Pelatihan `Rainwater Harvesting System`

Bencana banjir yang melanda Makassar pada bulan Januari 2013 lalu telah menyebabkan sedikitnya 1.056 warga mengungsi.

Citizen6, Makassar: Bencana banjir yang melanda Makassar pada bulan Januari 2013 lalu telah menyebabkan sedikitnya 1.056 warga mengungsi. Beberapa kecamatan pun tak luput dari musibah ini, seperti Manggala, Tallo, Biringkanaya, Tamalanrea, dan Panakukang yang ketinggian airnya mencapai satu meter. Hingga akhir tahun 2013, pengungsi akibat banjir di Kota Makassar ini mencapai sekitar 2.000 jiwa. Daerah yang paling parah terkena banjir adalah Kampung Romang Tangaya, yang memiliki ketinggian air mencapai hampir tiga meter.

Berangkat dari permasalahan yang dihadapi oleh warga Kota Makassar tersebut, Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI) Provinsi Sulawesi Selatan berinisiatif untuk mengadakan “KOPHI Quick Solution” sebagai upaya mitigasi bencana banjir di Kota Makassar. Mengapa Quick Solution? Program pelatihan pembuatan lubang resapan biopori dan Sistem Penampungan Air Hujan (SPAH) ini diharapkan dapat menjadi sebuah solusi sederhana dan efektif untuk mengurangi risiko bencana banjir di Kota Makassar. Sistem Penampungan Air Hujan (SPAH) adalah pengumpulan dan penyimpanan air hujan dengan kapasitas tertentu untuk kemudian diolah menjadi air baku yang siap digunakan (Frasier, Gary, and Lloyd Myers, 1983). Ketika ditanya mengenai tujuan program ini Subhan Anugrah, Ketua Umum KOPHI Sulsel mengatakan bahwa program ini menekankan beberapa unsur substansial kepada para masyarakat setempat  yakni pengetahuan, pemahaman, keterampilan  dan harapan. Unsur-unsur itu disinkronkan dan disesuaikan dengan isu kerentanan bencana banjir yang terjadi.

Program yang digelar pada Sabtu-Minggu, 22-23 Februari 2014 ini melibatkan warga RT 03 Jalan Galangan Kapal, Desa Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Sebelum melakukan praktik pembuatan lubang resapan biopori dan Sistem Penampungan Air Hujan (SPAH), warga Desa Kaluku Bodoa terlihat antusias dalam menyimak pemaparan mengenai langkah penanggulangan banjir dan lubang resapan biopori. Pemaparan materi ini disampaikan oleh rekan-rekan KOPHI Sulsel yang diwakili oleh Haris, Rara dan Kiki. Selaku wakil koordinator pelaksana, Edy Kurniawan menambahkan bahwa program ini tidak hanya sekedar sosialisasi langkah penanggulangan banjir namun juga mengajak warga untuk ikut berpartisipasi dalam teknis penanggulangan banjir secara riil.

Daeng Gassing, Ketua RT 03 Desa Kaluku Bodoa menyambut baik program yang diselenggarakan oleh KOPHI Sulawesi Selatan ini. “Mengingat di kelurahan  ini masih rentan dengan masalah banjir, maka kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan proyek seperti ini sangat berguna dan sangat membantu kami dalam menanggulangi resiko bencana banjir secara tepat dan efisien”, ujar Daeng Gassing. Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Ani, warga Desa Kaluku Bodoa, “Wilayah RT 03 ini rentan dengan masalah banjir yang terjadi hampir setiap tahun apalagi tempat kami berada di sekitar Tempat Pembuangan Sampah. Saya bersyukur ada kegiatan seperti ini sehingga ke depannya bisa disosialisasikan lagi bersama masyarakat di dusun-dusun”.(kw)

Penulis:
Rida Nurafiati
Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI)

Baca Juga:
[Pekerjaan Impian] Lakukan Hobi yang Menghasilkan Uang

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Mulai Kamis, 20 Februari 2014 sampai dengan 6 Maret 2014, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan "Pekerjaan Impian". Ada merchandise eksklusif dari Liputan6.com bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.