Sukses

Waspadai 6 Teror di Transportasi Umum Jakarta

Maraknya aksi kriminal yang dilakukan beberapa orang membuat kita harus berhati-hati dengan memwaspadai teror yang terjadi di angkutan umum.

Citizen6, Jakarta Banyak orang saat ini lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan transportasi umum untuk bergelut di jalanan ibu kota. 

Selain kendaraan pribadi dianggap sebagai identitas bagi pemiliknya, faktor aman dan nyaman menjadi alasan yang para pengguna kendaraan pribadi. Memang faktor tersebut sulit didapat oleh para pengguna jasa transportasi umum karena bukan kenyamanan yang didapat, malahan mereka banyak mendapat teror kejahatan.

Maraknya aksi kriminal yang dilakukan beberapa orang membuat kita harus berhati-hati dengan memwaspadai teror yang terjadi di transportasi umum. Berikut 6 teror yang terjadi di angkutan publik:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Pencopet

1. Pencopet

Aksi para pencopet kini semakin merajalela di berbagai wilayah Indonesia. Aksi mereka tak hanya bisa kita jumpai di berbagai fasilitas umum, kumpulan pencopet pun mudah sekali Anda temui di berbagai transportasi publik.

Berbagai modus pencopetan pun dipakai untuk memuluskan aksinya di beberapa transportasi publik seperti angkot, bus kota, bajaj, Trans Jakarta, kereta bahkan yang paling terbaru adalah taksi.

3 dari 7 halaman

Pemeras dengan berkedok meminta-minta

2. Pemeras dengan berkedok meminta-minta

Teror dengan cara memeras yang berkedok meminta-minta memang banyak Anda jumpai di angkutan umum di wilayah Jabodetabek. Aksi ini pun banyak dilakukan oleh para preman yang sering kali membuat para penumpang khususnya para perempuan merasa takut dan gelisah.

Perilaku premanisme ini bisa Anda saksikan di angkot maupun di bus kota dengan bermodus terlihat berpenampilan urakan dengan nada bicara tinggi maupun teriak-teriak sehingga memberi kesan menyeramkan agar mendapat perhatian penumpang.

Bahkan beberapa pengamen ada yang mengiris-iris tangannya dengan pisau sampai berdarah-darah untuk menarik perhatian penumpang.

4 dari 7 halaman

Pencari dana sumbangan

3. Pencari dana sumbangan

Banyak cara yang dipakai untuk mendapatkan uang selain mengemis yaitu mencari dana sumbangan untuk sebuah pembangunan tempat ibadah maupun sebuah sekolah keagamaan yang memuluskan aksinya di angkot ataupun bus kota.

Penampilan yang mendukung para pencari dana sumbangan ini terkadang melancarkan aksinya agar terlihat resmi oleh para penumpang transportasi umum. Walaupun tidak memaksa, namun aksi kelompok ini tetap saja mengganggu para pengguna trasportasi publik.

5 dari 7 halaman

Pelecehan seksual

4. Pelecehan seksual

Aksi para pelecehan seksual banyak kita temui di berbagai transportasi umum seperti angkot, bus kota, busway dan kereta. Mereka memang tidak berkelompok hanya saja aksi mereka sangat mengganggu dan merugikan para pengguna transportasi publik.

Pasalnya, aksi yang dilakukan para pelecehan seksual terkadang di tampilkan secara terang-terangan. Tak hanya para kaum hawa yang menjadi targetnya, kini para pria pun menjadi sasaran yang mulai banyak diincar. Berbagai modus pun dicari agar aksinya bisa berjalan dengan mulus.

6 dari 7 halaman

Sopir yang ugal-ugalan

5. Sopir yang ugal-ugalan

Teror yang satu ini mudah Anda jumpai di kawasan DKI Jakarta. Para supir angkot ataupun bus kota tak jarang mengemudi angkutan secara ugal-ugalan karena mengejar uang setoran, atau karena memang mereka tak mengenal medan dengan baik.

Bahkan konon ada sopir angkutan yang merupakan sopir musiman yang memiliki profesi sebagai petani dari daerah. Jadi, saat musim kemarau para petani itu hijrah ke ibukota dengan profesi dadakan sebagai sopir angkutan umum.

7 dari 7 halaman

Angkutan yang tak layak

6. Angkutan yang tak layak

Di Jakarta sendiri armada yang digunakan oleh para sopir angkot maupun bus kota terkadang sudah tak layak jalan. Biasanya yang paling tak layak pakai adalah bus kota yang tersebar di wilayah Jakarta. Kondisi tersebut sebenarnya sangat mengkhawatirkan juga membahayakan para penumpang sebab dengan ketidaklayakan armadanya pastinya akan merugikan penumpang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini