Sukses

Bishnoi, Sekte Pencinta Lingkungan yang Tak Segan Susui Hewan

Orang Bishnoi memiliki cinta terhadap hewan dan tumbuhan yang tak mengenal batas.

Liputan6.com, Jakarta - Bishnoi yang terkenal sebagai "pecinta lingkungan pertama di India" adalah sebuah sekte Hindu yang ditemukan di Gurun Thar, Rahajasthan, dan bagian utara India. Nama Bishnoi (bish berarti dua puluh, noi berarti sembilan) memiliki ajaran yang berasal dari 29 prinsip yang dianjurkan oleh nabi mereka, Guru Jhambheshwar.

Dari 29 prinsip yang diajarkan, sepuluh terkait dengan kebersihan pribadi dan menjaga kesehatan dasar yang baik, tujuh darinya tentang perilaku sosial yang sehat, serta lima prinsip tentang menyembah Tuhan. Dalam ajaran Bishnoi, pemeluknya diarahkan untuk menyayangi semua bentuk makhluk hidup dan mencintai mereka.

Hewan seperti kambing dan domba dipelihara di suatu tempat untuk menghindari mereka diserang oleh binatang liar. Pemeluknya juga dianjurkan untuk melihat kayu bakar yang akan digunakan agar tak ada serangga kecil. Mengenakan pakaian berwarna juga dilarang bila zat warna diperoleh dari memotong sejumlah besar tanam-tanaman.

Cinta Kasih yang Unik

Orang Bishnoi memiliki cinta terhadap hewan dan tumbuhan yang tak mengenal batas. Hewan diperlakukan sebagai anak mereka sendiri. Antelop merupakan paling dihormati karena mereka diyakini sebagai reinkarnasi dari nenek moyang mereka.

Sebagai bukti cinta kasih mereka, orang Bishnoi tak segan memberi makan antelop muda dengan air susu mereka sendiri. Seorang wanita Bishnoi misalnya, tidak mempermasalahkan mesti membagi asi yang akan dinikmati dengan anaknya dalam satu wawancara dengan Mail Online.

- 

"Bayi antelop ini sudah seperti anak saya sendiri. Saya memberi mereka susu dan makanan dan memastikan mereka diberi perawatan yang tepat seperti semua anggota keluarga saya," ujar Mangi Devi Bishnoi, seperti dikutip dari Unbelievablefacts, Jumat (10/02/2017).

Bagi orang-orang Bishnoi, tak ada perbedaan antara manusia dan hewan. Orang-orang ini membangkitkan perasaan kesatuan di antara semua keragaman karena mereka hidup dan tumbuh bersama hewan.

"Saya tumbuh dengan rusa kecil ini. Mereka seperti saudara saya. Ini adalah tanggung jawab kita untuk menjaga dan membantu mereka tumbuh. Kami bermain dengan mereka dan berkomunikasi dengan mereka," ujar Roshini Bishnoi, seorang mahasiswa di salah satu desa.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini