Sukses

Menyedihkan, Proses Penyelamatan Orang Utan Betina yang Dirantai

Seekor orang utan bernama Amy akhirnya dibebaskan dari kandang kecil tempat ia dirantai bak anjing.

Liputan6.com, Jakarta - Seekor orang utan bernama Amy akhirnya dibebaskan dari kandang kecil. Selama lebih dari sebulan, hewan malang itu dirantai dalam kandang yang terbuat dari peti kayu.

Kandang itu begitu kecil dan sempit, sampai-sampai tulang punggung Amy membungkuk karena terus-terusan meringkuk. Hewan menyedihkan itu diyakini berusia tujuh tahun dengan rantai yang begitu erat hingga meninggalkan bekas yang mendalam di lehernya.

Saat dokter hewan dari International Animal Rescue (IAR) Indonesia datang menolongnya, ia menolak untuk melihatnya. Hewan itu hanya merenung dengan tatapan mata kosong.

Namun, saat dokter hewan menyentuhnya, Amy balik memegangnya dengan erat, seolah meminta tolong. Menurut Direktur Program IAR Indonesia Karmele L Sanchez, kesejahteraan hewan dilindungi seperti orang utan adalah masalah serius. Banyak orang utan di daerah Kalimantan diperlakukan lebih buruk dari anjing, dirantai sepanjang hidup mereka, dan hidup dalam kondisi menyedihkan.

"Anda dapat melihat kesedihan di mata Amy. Jika kita tidak menyelamatkannya, ia akan menderita seumur hidupnya. Dirantai sampai ia meninggal," terang Karmele seperti dilansir dari Dailymail, Selasa (14/03/2017).

-

Menurut Karmele, perlu ditumbuhkan kesadaran di masyarakat bahwa menangkap, memelihara, atau menjual orang utan sebagai hewan peliharaan adalah tindakan yang melanggar hukum. Jika dibiarkan, spesies asli Indonesia itu bisa segera punah.

Sementara Chief Executive IAR Alan Knight menjelaskan bahwa akan butuh banyak waktu dan kesabaran untuk memulihkan Amy. Ia meragukan apakah orang utan betina itu akan bisa pulih untuk dilepas kembali ke alam liar.

Selama empat hari pertama di penangkaran sejak diselamatkan, Amy hanya makan dua buah pisang dan minum susu. Sangat mungkin bahwa Amy harus menghabiskan hidupnya di penangkaran tanpa induk yang mengajarinya keterampilan untuk bertahan hidup di hutan.

- 

"Ditemukan bekas luka di ketiaknya. Sepertinya ia sempat terluka saat ibunya ditembak mati ketika berusaha melindungi dirinya," tutur Alan.

Kini, Amy telah berada di pusat rehabilitasi di Ketapang, Kalimantan Barat. Pemilik berkilah bahwa Amy baru dipelihara selama satu bulan, namun kelompok penyelamat hewan itu yakin Amy telah dirantai lebih lama.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.