Sukses

35 Tahun Berpisah, Paidi Akhirnya Bertemu Lagi dengan Ibunya

Setelah lama pergi merantau sejak tahun 1981 dan tanpa kabar, Paidi pria asal Wonogiri akhirnya bisa bertemu lagi dengan keluarganya

Liputan6.com, Jakarta - Setelah lama pergi merantau sejak 1981 dan tanpa kabar, Paidi pria asal Wonogiri, Jawa Tengah, dipertemukan dengan keluarganya.

Keluarga adalah permata yang sangat berharga bagi hidup kita. Kasih sayang, cinta, dan kebersamaan dapat kita peroleh di dalam keluarga. Tidak bisa dibayangkan jika kita hidup tanpa keluarga, mungkin hidup akan terasa lebih sepi.

Seorang pengguna Facebook bernama Uskub Muzamil menceritakan kisah tentang seorang pria asal Wonogiri, Jawa Tengah, yang dipertemukan dengan ibu dan keluarganya kembali setelah 35 tahun berpisah. Uskub menceritakan awal pertemuan dia dengan pria bernama Paidi itu.

"Pada awalnya saya membutuhkan tenaga kerja untuk ke kebun di Bengkulu. Karena saya sedang menghadiri acara dakwah di luar kota, lalu saya menyuruh seorang teman di sana untuk mencarikan tenaga kerja untuk membuat pagar kebun.

Setelah tenaga kerja yang saya butuhkan tadi ketemu, pria itu langsung menggarap pagar kebun. Sepulang dari luar kota, sang pemilik kebun tadi menyambangi pekerja yang menggarap pagar di kebunnya dan sekedar menyapa para pekerja."

Setelah ngobrol sana-sini, diketahuilah pekerja yang bernama Paidi itu dari Wonogiri, Jawa Tengah, dan sudah merantau ke Bengkulu sejak tahun 1981 karena ikut dengan tetangganya. Ketika sang pemilik kebun bertanya sudah berapa kali balik ke kampung halaman di Wonogiri, Paidi pun menjawab belum pernah pulang sama sekali.

Pemilik kebun juga menanyakan tentang kabar ibunda Paidi, dia menjawab tidak tahu kabar ibunya dan tidak tahu kini ibunya masih hidup atau tidak. Sontak jawaban dari Paidi itu pun membuat sang pemilik kebun kaget dan bertanya-tanya dalam hati: seandainya ibunya masih ada dan sehat, betapa rindunya sang ibu terhadap Paidi.

Sang pemilik kebun kemudian bertanya ke Paidi tentang alamat desanya di Wonogiri. Untung beliau masih ingat alamatnya, yaitu di Desa Puloharjo, Kecamatan Eromoko, Wonogiri. Bermodalkan alamat dan riwayat hidup Paidi, si pemilik kebun menelepon seorang temannya yang bernama Mamad, anggota jemaah Majelis Rosho Pacitan yang terdekat dengan desa Paidi.

Pemilik kebun itu kemudian meminta tolong kepada Mamad untuk mencarikan alamat Paidi. Tak berselang lama, tiga hari kemudian Mamad berhasil menemukan keberadaan keluarga Paidi dan memberikan nomor telepon pemilik kebun. Sang pemilik kebun tadi ditelepon oleh pihak keluarga Paidi dan ternyata ibunda Paidi yang usianya sudah mencapai 100 tahun masih sehat. Menurut keluarga Paidi di Wonogiri, sang ibu selalu berdoa diberikan umur panjang agar sebelum meninggal bisa bertemu kembali Paidi anaknya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertemuan Kembali Paidi dengan Ibunya yang Mengharukan

Kemudian sang pemilik kebun membantu ibu dan anak yang terpisah itu dengan video call. Paidi tak mampu menahan haru, matanya berkaca-kaca menatap wajah ibundanya meski hanya lewat layar ponsel. Begitupun ibundanya ketika itu menangis tersedu-sedu, histeris seakan tak percaya kalau anaknya masih ada.

Ternyata selama ini Paidi tak pernah menghubungi orang tuanya karena ia tak bisa baca tulis. Sebaliknya, pihak keluarga Paidi pun tak henti berikhtiar. Mereka mencari tahu ke mana perginya Paidi yang merantau saat masih muda, yaitu sekitar 1982.

"Dengan kebaikan hati banyak orang, tepat tanggal 05 September, saya bersama Paidi terbang dari Bengkulu menuju kampung halaman Paidi."

Saat tiba di kampung halaman, Paidi dan sang ibu langsung berpelukan sambil bertangis-tangisan. Sang ibu memeluk anaknya begitu erat, seolah takut kehilangan anaknya lagi. Paidi pun meminta maaf berkali-kali karena tak pernah menghubungi keluarganya. Berkat bantuan seorang pemilik kebun yang baik hati, Paidi bisa bertemu kembali dengan keluarganya setelah puluhan tahun terpisah.

Unggahan yang telah dibagikan ribuan kali tersebut membuat para warganet merasa terharu. Warganet juga mendoakan yang terbaik bagi sang pemilik kebun yang mempunyai niat baik mempertemukan Paidi dengan keluarganya.

Penulis:

Perwira Sakti

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.