Sukses

Dylan Sada, Model Nyentrik Indonesia Curhat Alami Kekerasan dari Kekasih

Dylan Sada, model asal Indonesia yang kini tinggal di AS, tengah menjadi perbincangan viral setelah video dirinya babak belur beredar di internet.

Liputan6.com, Jakarta - Dylan Sada, model nyentrik Indonesia yang kini tinggal di Amerika Serikat, menjadi perbincangan viral di jejaring sosial. Sosok pemilik nama asli Aldila Wulandari atau Aldila Perez itu menjadi sorotan setelah dia menunjukkan video tubuh dan wajahnya yang babak belur.

Dalam akun Instagram pribadinya dengan nama @dylan_sada, dia menunjukkan video mengenai kekerasan yang baru dialaminya. Dia bahkan memperlihatkan secara detail luka dan lebam pada bagian wajah, bibir, lidah, tangan hingga kakinya.

Dylan Sada bahkan memberikan alasan mengapa dirinya mengunggah video mengerikan yang terjadi pada dirinya.

"Satu-satunya alasan mengapa saya mengunggah ini karena saya tidak ingin orang lain mengalami hal yang sama, seperti saya yang menderita seperti ini," tulis Dylan dalam keterangan videonya.

Kekerasan yang dialaminya diduga dilakukan oleh pasangannya sendiri. Dia mengaku bahwa kekerasan tersebut membuatnya ingin berpisah dengan kekasihnya itu.

"Ketika penganiayaan fisik pertama kali terjadi, saya mengatakan bahwa saya ingin meninggalkannya. Tapi saya dianiaya secara verbal, saya takut." 

Peristiwa tersebut sengaja ia sembunyikan. Dia bahkan tidak bisa melakukan pemotretan dan beralasan mengalami kecelakaan demi menutupi kejahatan yang dilakukan pasangannya itu.

"Saya bahkan harus berbohong kepada agensi model bahwa saya mengalami kecelakaan yang melukai wajah saya," lanjut Dylan Sada.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Curhatan Dylan Sada

Dylan bahkan menceritakan bagaimana aksi brutal pasangannya yang menyiksa dirinya hingga membuat tubuhnya babak belur.

"Saya diikat dan wajah saya disikut hingga menyebabkan luka pada lidahku. Rambut saya ditarik begitu keras, lalu saya dibanting ke lantai. Saya juga memiliki benjolan besar di kepala, sehingga saya harus melakukan CT scan," kata Dylan.

Perempuan berumur 33 tahun itu bahkan meminta orang-orang yang mengalami hal serupa dengannya agar bisa meninggalkan pelaku kekerasan. 

"Pelecehan dalam rumah tangga terjadi dalam kehidupan nyata. Meski kamu dianiaya secara verbal, silakan tinggalkan dia. Saya adalah orang bodoh yang sedang jatuh cinta, dan saya mengira dia bisa berubah."

 

the only reason why im posting this is because I dont want anyone to go through this, suffer what I suffered. when the first physical abused happened I told him I want to leave him but i was verbally abused, i was scared. I had to lie to modeling jobs offers that I had an accident, fell and hurt my face. it happened again. i was pinned down, kneed and elbowed on the face so hard my tongue is cut. I was pulled by the hair so hard then slammed to the floor. I have a huge bump on my head I got a CT scan. domestic abuse happens in real life, if you are going though even only verbally abused, please leave her or him. i was a fool who was in love who thought he can change. im hurt and deeply heartbroken but im done hiding this pain. seek help, free yourself if you can. verbal abuse to me is worst than physical abuse, scars and bruises go away but the pain inside last forever.

A post shared by (@dylan_sada) on

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Selain kekerasan fisik, dia juga dianiaya secara verbal. Menurut dia, kekerasan verbal lebih berbahaya daripada kekerasan fisik.

"Saya terluka dan sangat patah hati, tapi saya menyembunyikan rasa sakit ini. Segera cari bantuan, bebaskan diri Anda jika Anda bisa. Pelecehan verbal kepada saya adalah yang terburuk daripada pelecehan fisik. Bekas luka dan memang bisa hilang, tapi rasa sakit di dalamnya berlangsung selamanya."

Namun, hingga kini Dylan Sada belum memberikan keterangan lebih lanjut siapa pelaku kekerasan yang menyebabkan dirinya babak belur.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.