Sukses

Erupsi Merapi Menyimpan Sejuta Rezeki

Di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, ada salah satu desa wisata yang menyajikan kondisi alam yang masih asri dengan udara yang sangat sejuk dan air yang begitu jernih yaitu Desa Wisata Kelor.

Citizen6, Sleman: Di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, ada salah satu desa wisata yang menyajikan kondisi alam yang masih asri dengan udara yang sangat sejuk dan air yang begitu jernih. Kelompok Kuliah Kerja Lapangan (KKL) 1 yang berasal dari Fakultas Geografi UGM berkesempatan untuk terjun langsung ke lapangan, melihat kondisi desa tersebut. Letak desa wisata ini berada ± 25 km dari pusat kota ke arah utara, atau ± 10 km dari ibu kota Kabupaten Sleman. Orang-orang biasa mengenalnya dengan Desa Wisata Kelor. Desa ini berada pada ketinggian ± 700 meter DPL dengan rata-rata curah hujan 3.070 mm/tahun. Dengan ketinggian tersebut, desa ini berhawa sejuk sekitar 25 - 35° celcius.

Aliran dari Sungai Bedhog yang mengalir di sebelah timur desa membuat kekhasan tersendiri yang semakin menunjukkan kondisi pedesaan di lereng selatan Merapi yang masih asri. Para warga akan menyapa dengan ramah kepada para pengunjung yang ingin mengunjungi Desa mereka ini. Pengunjung diberi kesempatan untuk melihat kehidupan di daerah pedesaan ini yang menunjukkan kesederhanaan dan kebersahajaan mereka yang terasa begitu dekat dengan alam.

Adapaun kekhasan lainnya adalah dengan mata pencaharian para warganya yang sebagian besar adalah sebagai petani salak. Hal ini dapat dilihat di kanan kiri sepanjang jalan menuju lokasi wisata. Rasa salak yang manis ini dapat terjadi karena tekstur dan material - material tanah yang digunakan oleh para petani yang merupakan hasil sedimentasi dari erupsi Merapi. Selain itu adanya pengolahan yang berbeda pada saat proses pembibitan membuat rasa salak ini semakin manis, khas, dan berbeda.

Tak hanya itu saja kelebihan dari Desa Wisata Kelor ini, ada pula kegiatan outbond yang baru-baru ini dikelola oleh para pemuda di daerah tersebut untuk menjadi andalan wisatanya. Kegiatan yang begitu variatif dan menarik untuk dicoba. Terdapat pula arena yang telah disiapkan untuk permainan outbond ini, salah satu yang menjadi unggulannya yaitu wahana river tracking yang menyusuri Kali Gendhol di sepanjang desa tersebut.

Sebuah permainan yang begitu menguji adrenalin para pesertanya. Karena letaknya yang dekat dengan Gunung Merapi, maka pada saat terjadi erupsi yang terakhir, para warga yang biasanya tidak mengungsi akhirnya diwajibkan untuk mengungsi dan mengosongkan tempat tersebut. Adapun maksud dari pengosongan ini adalah agar meminimalisir terjadinya korban bencana.“ Alhamdullilah para warga di desa ini selamat semua, ” ujar salah seorang tokoh masyarakat.

Kesederhanaan dan kedekatan dengan alam membuat para warganya hidup dengan bahagia dan enggan meninggalkan tanah dimana mereka lahir meskipun erupsi Merapi dapat terjadi lagi dan membahayakan jiwa mereka. Ketenangan yang hanya di dapat di desa ini tak hanya membuat para warga saja yang enggan berpindah tempat tetapi juga para pengunjung enggan untuk pulang ke rumah mereka lagi. Desa Wisata Kelor ini merupakan desa yang mengajari kita akan kesederhanaan dan keterpaduan dengan alam yang di dapat dari kebiasaan hidup warga sekitar. Ada baiknya jika semua orang yang hidup di dunia ini dapat meneladani sikap hidup mereka dalam kesehariannya. (Pengirim: Olga Ayu D)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.