Sukses

Fashion, Alat Komunikasi Non Verbal

Fashion dalam bahasa latin berarti, factio, yang artinya membuat atau melakukan. Fashion bisa juga sebagai lambang untuk berkomunikasi yang dikenal sebagai non-verbal communication.

Citizen6, Semarang: Fashion dalam bahasa latin berarti, factio, yang artinya membuat atau melakukan. Kata aslinya itu sendiri menggambarkan bahwa fashion digunakan sebagai sesuatu yang dilakukan oleh orang lain. Bisa juga sebagai lambang untuk berkomunikasi yang dikenal sebagai non-verbal communication dan tujuannya untuk mencapai kesamaan makna bagi pihak yang berkomunikasi. Berbeda dengan apa yang kita tangkap selama ini yaitu sesuatu yang dikenakan pada diri seseorang dan selalu identik dengan kaum perempuan.

Jika seseorang mengenakan blazer, kemeja, rok, lengkap dengan perhiasan dan sepatu hak tinggi, orang akan menilai ia adalah wanita karier yang mapan. Berbeda dengan seseorang yang mengenakan kaos, celana, dan jaket jeans, serta sepatu sandal, orang akan menilainya sebagai mahasiswi atau pelajar. Lelaki yang berpenampilan menarik, dan mengenakan kemeja atau pakaian rapih lainnya lengkap dengan parfum, orang akan memiliki penilaian pria tersebut adalah pria metroseksual. Dalam era modern saat ini fungsi fashion bukan hanya sebagai perlindungan tubuh dan memenuhi kebutuhan kesopanan, tetapi juga sebagai media pengekspresian diri serta sebagai media hiburan.

Saat ini fashion sudah lebih dari sekedar media untuk salah satu gender saja ataupun media untuk menilai pakaian dan gaya yang dikenakan oleh seseorang. Contohnya ketika seseorang sedang bercerita kepada temannya, fashion akan dikombinasikan dengan pesan sebagai salah satu media atau lambang yang melengkapi pertukaran pesan tersebut sehingga tercapai sebuah makna yang dimengerti kedua pihak yang berkomunikasi. Fashion merupakan alat seseorang untuk mengekspresikan apa yang ada di dalam dirinya dan cerminan kepribadian orang itu sendiri berdasarkan norma-norma yang berlaku di sekitarnya.

Seorang pria juga mempunyai hak yang sama untuk mengekspresikan kepribadiannya dalam berbagai media termasuk fashion, tanpa harus dinilai sebagai pria metroseksual. Globalisasi industri menumbuhkan produk - produk fashion dalam bentuk media massa yang menyajikan berbagai macam informasi yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas dari berbagai kalangan seperti trend fashion, trend gaya hidup yang tidak sesuai dengan makna asli dari fashion itu sendiri sehingga menimbulkan kesalah pahaman.

Salah satu karakteristik komunikasi ialah apapun yang kita ucapkan atau lakukan salah satunya menggunakan media atau lambang yaitu fashion, tidak selalu diberi makna oleh orang lain sesuai dengan yang kita kehendaki. Sehingga tidak tepat jika di dalam fashion menggunakan pemikiran tertutup dan sebagai sarana untuk menilai seorang individu serta mengikuti trend gaya hidup padahal berbeda dengan kepribadian di dalam diri seorang individu itu sendiri. (Iman Adi Perkasa Adhityo)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini