Sukses

Kenapa Perayaan Hari Kasih Sayang Sepi di Time Line?

Valentine day atau hari kasih sayang yang dirayakan oleh sebagian besar penghuni planet ini tahun ini rasanya lebih sepi di garis waktu, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kira-kira apa alasan tweeple tak membahasnya?

Citizen6: Valentine's day atau hari kasih sayang yang dirayakan oleh sebagian besar penghuni planet ini tahun ini rasanya lebih sepi di garis waktu, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kira-kira apa alasan tweeple (sebutan pengguna twitter) tak membahasnya?

Biasanya menghadapi hari kasih sayang yang jatuh tiap 14 februari itu para onliner terpecah menjadi dua kubu. Ada sebagian yang pro, sebagian yang lain kontra. Apalagi alasannya kalau bukan masalah keyakinan. Sebagian menganggap mengucapkan atau merayakan hari kasih sayang itu haram. Sebagian yang lain menganggapnya tidak apa-apa.

Kalau kita amati, garis waktu cukup sepi dengan tidak membahas isu ini. Setidaknya itu yang dialami oleh salah seorang tweeple @thiasudiro,  garis waktu seorang admin social media ini nyaris tak ada yang membahas tentang valentines day. "Sedikit sekali yang ngetwit, baik yang ngucapin ataupun yang menghimbau untuk tidak mengucapkan atau merayakan hari kasih sayang. Mungkin para tweeple sudah bosan membahasnya."

Namun Irna, salah seorang karyawan yang berkantor di Jakarta Selatan merayakan Valentine's Day dengan membawa banyak coklat ke kantor. Coklat yang berwarna-warna itu ia bagi-bagikan ke seluruh teman-temannya yang berada di lantai yang sama. Meriah, semua berebut mengambil coklat-coklat itu.

Kenapa perayaan valentine di timeline sepi? Beberapa kemungkinannya adalah

1.    Para tweeple sudah makin dewasa, lebih toleran dengan semua  peringatan tentang sesuatu hal.  Meskipun tidak merayakan, mereka memilih diam. 

2.    Para tweeple sudah merasa bosan dengan rutinitas pro kontra isu ini.

3.    Tak ada personal yang memanfaatkan moment ini untuk mencari panggung

4.    Mungkin banyak brand yang tidak memanfaatkan momen ini untuk kampanye produk mereka. Apakah karena brand merasa bahwa kampanye di hari valentine tidak efektif?

5.     Memberi ucapan di timeline terlalu mainstream

6.    Para Selebtwit, buzzer, opinion leader, atau tweeple yang berpengaruh tidak ada yang  "bermain-main" dengan membuat plesetan, joke, atau lucu-lucuan tentang momen ini

Kalian punya alasan yang lain, silakan di tambahkan. (KW)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.