Sukses

100 Anak Muda Semarang `Melawan Grafitasi` di Youth Talk

Asosiasi Internasional Mahasiswa Ilmu Ekonomi dan Dagang Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar Youth Talk edisi ke-14.

Citizen6, Semarang: Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC) atau yang berarti Asosiasi Internasional Mahasiswa Ilmu Ekonomi dan Dagang Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar Youth Talk edisi ke-14 di Gedung Telkom, Jalan Pahlawan, Semarang.

Acara yang dilaksanakan pada Minggu 16 Juni 2013 ini merupakan wadah bagi anak muda untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka sesuai dengan bidangnya masing-masing. Di samping itu juga merupakan rumah bagi komunitas di Semarang.  

AIESEC UNDIP sendiri telah menjalankan YouthTalk selama hampir 2 tahun, dan untuk edisi ke-14 ini Youth Talk mengangkat tema "Defying Grafity" dengan tagline "Dont Let Your Fears Bring You Down".

Defying Grafity memiliki esensi untuk mengajak anak muda di Semarang untuk berani melawan grafitasi. Grafitasi di sini diartikan sebagai rasa takut yang disebabkan oleh banyak hal, keterbatasan ekonomi, ketakutan untuk menciptakan hal baru, ketakutan-ketakutan yang membuat anak muda terbelenggu, dan hanya menjadi konsumen dari apa yang sudah ada.

Acara yang dimulai pukul 10.00 WIB ini menghadirkan 3 pembicara yang inspiratif di bidangnya masing-masing. Konsep talkshow yang dihadirkan di sesi pertama menghadirkan 2 pembicara, yaitu Siti Horiah dan Tri Wahyudi. Siti Horiah merupakan mahasiswi Teknik Nuklir Universitas Gadjah Mada 2012 yang merupakan pemenang menulis kisah inspiratif Kamakarya 2013.

Dalam karyanya tersebut, Siti Horiah menceritakan alur kisah yang sangat inspiratif dan dibawakan secara natural. Ia mengisahkan bagaimana perjuangannya untuk mempertahankan keinginannya melanjutkan pendidikan. Bagaimana setiap tantangan yang muncul untuk meraih cita-citanya, dan bagaimana pada akhirnya ia berhasil melawan rasa takutnya, sehingga mampu melanjutkan kuliah di jurusan Teknik Nuklir dan mendapat beasiswa Bidikmisi.

Di sisi lain ada Tri Wahyudi, pengusaha muda yang sukses di bidang travel dan sudah memiliki beberapa cabang di Semarang, Jogja, dan Solo. Alumni Universitas Diponegoro ini memiliki kisah yang unik. Bagaimana dia memulai usahanya, sampai ada saat di mana usahanya mengalami kebangkrutan, dan bagaimana akhirnya dia berani untuk memulai dan membangkitkan kembali usahanya hingga menjadi besar seperti sekarang.    

Pembicara ketiga, ada Handoko Hendroyono, seorang Creative Storyteller Indonesia dan juga penulis buku Brand Gardener. Handoko Hendroyono merupakan seorang praktisi yang mendorong tumbuhnya brand, entrepreneurship, dan kreativitas. Handoko Hendroyo mampu menciptakan iklan yang tidak biasa tetapi memiliki nilai tambah yang membuat iklan tidak sekedar promosi untuk menjual sesuatu tetapi juga ajang untuk mentransfer nilai kebaikan kepada publik.

Lewat acara reguler Youth Talk ini diharapkan ke depannya semakin banyak anak muda yang memiliki jiwa kepemimpinan dan keinginan untuk berbagi ilmu satu sama lain. Selain itu dengan berkumpulnya para pemuda di Youth Talk ini mampu menjadi momen bangkitnya anak muda di Semarang untuk menjadi lebih baik. Acara yang pada 20 Agustus mendatang akan genap berusia 2 tahun ini akan selalu berusaha untuk memberikan wadah berbagi gratis dan bernilai positif bagi anak muda.

Youth Talk akan dilaksanakan kembali oleh AIESEC UNDIP tepat pada 20 Agustus 2013, bertepatan dengan ulang tahunnya. Diharapkan akan mampu memberikan kesempatan lebih banyak untuk anak muda berbagi di acara ini secara gratis. (Yuliana Harianja/Mar)


Yuliana Harianja adalah pewarta warga.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.