Sukses

Jurang Pulosari, Objek Wisata yang Masih Tersembunyi

Selain terkenal sebagai Kota Pelajar, Yogyakarta juga terkenal dengan wisata dan keindahan alamnya. Salah satunya Jurang Pulosari.

Citizen6, Yogyakarta: Yogyakarta, selain terkenal sebagai Kota Pelajar dan Kota Budaya, Yogyakarta juga terkenal dengan wisata dan keindahan alamnya. Salah satu obyek wisata yang masih tersembunyi adalah Jurang Pulosari yang berada di Desa Krebet, Sendangsari, Pajangan, Bantul Yogyakarta.

Jurang Pulosari adalah objek wisata berupa air terjun kecil yang berada di lembah yang cukup dalam dan dikelilingi bukit batu dan tanah yang tandus. Untuk mencapai lokasi, kita harus berjalan kaki menuruni jalan bebatuan yang terjal sambil menyusuri tepian sungai agar sampai ke air terjun tersebut. Jika lelah berjalan, kita bisa beristirahat sejenak di bale-bale yang terbuat dari bambu di Bukit Cinta atau Gua Cethathuk (Hutan kecil yang berisi pohon-pohon secang).

Sebenarnya lokasi Jurang Pulosari adalah daerah gersang. Di saat musim kemarau tiba, tanah di daerah tersebut berubah menjadi tandus. Namun ketika turun hujan, daerah tersebut akan berubah menjadi hijau dan air mengalir cukup deras. Hal ini menjadi keunikan tersendiri dan nilai tambah bagi Jurang Pulosari. Jurang Pulosari awalnya hanya dikenal oleh masyarakat sekitar saja yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai pengrajin topeng kayu batik, dan industri kerajinan kayu yang lain.

Tidak hanya menyuguhkan keindahan air terjun, bagi para pecinta olahraga motor trail, lokasi di sekitar Jurang Pulosari menawarkan sensasi tantangan medan ekstrim yang menguji adrenalin. Bukit berbatu dan tanjakan-tanjakan yang cukup curam benar-benar memberikan nuansa petualangan yang tak terlupakan.

Gagasan mengenalkan keindahan dan keunikan Jurang Pulosari sebagai sebuah tujuan wisata yang baru juga dicetuskan oleh para pecinta Olahraga Motor Trail yang melewati rute tersebut kepada masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar menerima dan menyambut gagasan tersebut, sehingga dengan swadaya masyarakat daerah Jurang Pulosari kini menjadi lebih indah untuk dinikmati oleh para wisatawan. Saat ini Jurang Pulosari sudah semakin dikenal oleh masyarakat luas, setiap minggu serta hari libur menjadi salah satu pilihan tempat rekreasi. Pengunjung dapat menikmati pemandangan hijau sambil mendengarkan suara gemericik air yang jatuh dari air terjun.

Tidak banyak perhatian ataupun campur tangan  dari pihak pemerintahan setempat terkait dengan obyek wisata ini, sehingga menjadikan obyek wisata ini benar- benar masih alami. Tidak ada sentuhan bangunan permanen seperti obyek wisata alam lainnya yang sudah mendapatkan campur tangan pemerintah daerah. Keterbatasan modal akan pengembangan obyek ini dan hanya bermodal swadaya masyarakat dengan sistem gotong royong sepertinya menjadi berkah bagi desa tersebut karena pengunjung memang lebih memilih obyek wisata alami tanpa sentuhan bangunan permanen yang dapat mengganggu dan merusak pemandangan.

Setelah puas menikmati keindahan Jurang Pulosari kita bisa meneruskan wisata ke kerajinan kayu di Krebet, kerajinan tanah liat di Kasongan, kerajinan gerabah di Kampung Lemahdadi dan kerajinan kulit di Gendengan. (Elisabeth Sutriningsih/mar)

Elisabeth Sutriningsih adalah Mahasiswa Public Relations Asmi Santa Maria Yogyakarta dan pewarta warga.

Mulai 18 November-29 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Guruku Idolaku". Dapatkan merchandise menarik dari Liputan6.com bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.


















* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.