Sukses

HIMAPIKANI Tanam Mangrove di Pulau Towea, Sultra

Kegiatan pengabdian seperti KRPN merupakan salah satu wujud eksistensi organisasi HIMAPIKANI kepada masyarakat.

Citizen6, Sulawesi Tenggara : Tuntas sudah agenda terakhir Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia (HIMAPIKANI) yaitu Kemah Riset Perikanan Nasional (KRPN) HIMAPIKANI yang terselenggara sukses pada 9 – 15 Desember 2013 di STIP WUNA. Sebanyak 21 LKP (Lembaga Kemahasiswaan Perikanan) Se- Indonesia ikut serta dalam rangkaian kegiatan KRPN HIMAPIKANI.

Kegiatan pengabdian seperti KRPN merupakan salah satu wujud eksistensi organisasi HIMAPIKANI kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian tersebut didasari atas keprihatinan mahasiswa perikanan akan minimnya perhatian pemerintah kepada masyarakat terutama di pulau kecil seperti Pulau Towea.

Tergambar jelas keadaan Pulau Towea, yang berada di wilayah Kecamatan Towea,  Pulau Tobea Besar, Sulawesi Tenggara ini tidak tersentuh perhatian pemerintah, seperti tidak adanya bantuan baik secara materi maupun dalam bentuk sosialisasi. Pulau Towea yang dihuni sebagian besar oleh Suku Bajo masih mempertahankan tradisi lama dalam kegiatan perikanan yang cenderung merusak seperti penggunaan bom. Tentu saja hal ini berdampak pada rusaknya ekosistem terumbu karang di kawasan Pulau Towea.

Padahal jelas-jelas masyarakat Pulau Towea kehidupannya bergantung pada kekayaan hasil laut. Secara ekologis, terumbu karang menjadi tempat tinggal, berkembang biak dan mencari makan ribuan jenis ikan, hewan dan tumbuhan yang hidup di laut.

Secara ekonomis, terumbu karang merupakan sumber perikanan yang tinggi. Terumbu karang yang sehat menghasilkan 3 - 10 ton ikan per kilometer persegi pertahun. Keindahan terumbu karang sekaligus menjadi sumber devisa bagi negara dalam sektor wisata bahari. Kegiatan riset yang dilakukan di perairan Pulau Towea menemukan kerusakan terumbu karang, hutan mangrove dan lingkungan pesisir yang kotor.

Untuk merehabilitasi kawasan terumbu karang di Pulau Towea melalui “Bakti Sosial dan Peduli Lingkungan Pulau – Pulau Kecil bekerjasama dengan Ditjen KP3K KKP” melakukan transplantasi terumbu karang metode bioreeftek. Metode bioreeftek sebagai suatu teknologi hijau yang memanfaatkan bahan alami (tempurung kelapa) sebagai media untuk penempelan larva planula karang sampai menjadi koloni individu baru
(terumbu).

Peserta KRPN terlibat aktif dalam pembuatan dan penanaman bioreeftek di perairan Pulau Towea serta diiringi dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat di Pulau Towea untuk menjaga ekosistem pesisir.

Selain itu, kerusakan hutan mangrove disebabkan oleh perilaku menebang pohon mangrove yang dimanfaatkan sebagai kayu bakar. Tidak adanya sumber energi murah seperti elpiji memaksa mereka untuk menebang pohon mangrove sekedar untuk memasak sehari – hari. Pencemaran di kawasan pesisir Pulau Towea akibat perilaku membuang sampah sembarangan semakin memperburuk kualitas lingkungan pesisir.

Peserta KRPN melaksanakan penanaman 1000 bibit mangrove dan bersih pantai untuk menggerakkan kepedulian masyarakat Pulau Towea melalui tindakan nyata. Beberapa respon dari masyarakat di Pulau Towea saat ditanyai adakah pengawasan dan penyuluhan kepada mereka selama ini? Nyatanya mereka mengaku tidak mengetahui pentingnya ekosistem mangrove dan terumbu karang.

Tidak pernah ada bentuk penyuluhan dan pemberian bantuan alat tangkap agar mereka beralih untuk tidak menggunakan bom. Sungguh ironi ! Masyarakat kecil hanya dijadikan kambing hitam atas rusaknya ekosistem dan pemerintah hanya tutup mata dan telinga tak bertindak. (kw)

Penulis:
Kemah Riset Perikanan Nasional

Disclaimer

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini