Citizen6, Jakarta Sungguh malang nasib Alan Tengku Wisnu, bocah yang baru berumur empat bulan ini sudah menderita penyakit hidrosefalus. Alan adalah anak kedua dari pasangan Siti Ningrum (34) dan Dede Cahya (35) warga Kampung Batunanceub Rt 1/08 Desa Panjiwangi Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut.
Sehari-hari pasangan muda itu bekerja serabutan dengan penghasilan yang tidak menentu. Sampai sekarang masih menumpang di rumah orang tuanya karena belum mempunyai rumah sendiri.
Siti Ningrum sang Ibu mengatakan, Alan menderita penyakit hidrosefalus sejak usia 1,5 bulan. Sejak itulah kapalanya semakin hari semakin membesar dan badannya semakin mengecil karena kurang asupan makanan yang bervitamin. Karena kurang gizi, badan Alan sangat kurus. Keadaan ini sangat kontras dengan kepalanya yang besar. Setiap malam bayi itu tidak bisa tidur, merengek, dan menangis menahan sakit.
Advertisement
Alan pernah dirawat di RSUD Garut selama tujuh hari, namun karena tidak ada peralatan untuk penyakit tersebut terpaksa dokter RSUD Garut merujuknya ke RS Hasan Sadikin Bandung. Karena tak ada biaya, Alam tidak dibawa ke RS Hasan Sadikin Bandung melainkan dibawa kerumah.
"Jangankan untuk biaya berobat untuk makan sehari-hari pun susah, "ungkap Siti Ningrum di temui di rumahnya Jumat (9/1) 2015
Ijah (50) Nenek Alan merasa sedih dengan keadaan cucunya itu. Dengan penghasilan yang tidak menentu itu, mereka tidak bisa membeli susu untuk Alan. Karena itu terpaksa setiap harinya diberi air gula merah dicampur tepung beras guna menambah daya tahan tubuhnya
Dikarenakan kondisi ekonomi orang tuanya yang cukup sulit, terpaksa kami memberanikan diri kepada donatur di mana saja berada, mohon bantuannya untuk biaya berobat cucunya ke RS Hasan Sadikin Bandung, setidaknya untuk beli susu formlanya.
"Kasian setiap malam Alan menangis terus menahan kesakitan di kepalanya. Donatur bisa disalurkan ke alamat di atas atau ke nomor hp 082 317 045 294 atas nama Aat," tutur Ijah. (KUS)
***Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.