7 Kalimat yang tak Boleh Diucapkan Pria pada Wanita Hamil

2. "Aku tahu bagaimana perasaanmu."

Saat seorang perempuan hamil mengeluh, Anda pun melontarkan kalimat tersebut. Benarkah Anda memahami perasaannya? Tidak sama sekali tidak. Sampai kapanpun, Anda tak akan memahami beratnya beban yang mesti mereka tanggung saat hamil. Mual-mual yang selalu mereka rasakan, maupun ngidam akan makanan tertentu, hal tersebut tak akan pernah seorang pria rasakan. Karenanya, berhentilah bersikap seolah-olah Anda mengetahui perasaannya. Cukup diam, hal tersebut lebih baik baginya.

3. "Kamu kok nangis lagi?"

Saat hamil, hormon perempuan tidak terkontrol dengan baik. Tak heran, mereka begitu gampang untuk menangis. Meski untuk hal-hal yang bagi Anda tidak masuk akal. Tak usah tanyakan alasan ia menangis. Cukup sediakan bahu untuknya. Hal tersebut sudah lebih dari cukup. 

4. "Kakimu seperti dicoret-coret dengan spidol biru."

Meski sedang dalam masa kehamilan, penampilan tetap menjadi hal yang utama bagi seorang perempuan. Di sisi lain, varises adalah salah satu hal yang mesti ia rasakan selama masa kehamilan. Jangan pernah menyinggung soal varisesnya. Yang demikian sama saja mengejek dirinya meski Anda sebenarnya tidak bermaksud demikian.

5. "Mungkin lebih baik kalau kamu mengatur kehamilan."

Jangan pernah mengucapkan kalimat tersebut. Berkata-kata demikian, sama saja dengan tidak menghargai semua rasa sakit dan pengorbanan yang ia rasakan. Dan lagi, jika Anda merasa terganggu dengan tingkahnya selama hamil, Andalah yang seharusnya mengatur waktu berhubungan intim dengannya. Jangan selalu memposisikan perempuan sebagai pihak yang bersalah. 

6. "Jari-jarimu begitu besar, seperti sosis raksasa."

Selain varises, kaki bengkak adalah kondisi tubuh lainnya yang mesti dirasakan seorang perempuan hamil. Bengkak di kaki tentu saja menimbulkan rasa tidak nyaman. Hargai pasangan Anda. Ia telah berjuang begitu kerasa hanya agar bisa tetap merasa nyaman selama proses kehamilan.

7. "Satu porsi, cukupkah?"

Perempuan hamil biasanya begitu lapar dan selalu ingin makan apa saja. Tentu saja, ia tak hanya harus memenuhi porsinya. Bayi dalam kandungannya pun butuh makan. Jangan pernah mengungkit-ungkit soal porsi makanan yang ia makan. Cukup turuti keinginannya namun tetap mengontrol makanan yang sekiranya tidak baik untuk bayinya. Ia ingin makan pada pukul 01.00 malam? Berikan apa yang ia mau.

Berpikirlah sebelum berbicara. Masa-masa kehamilan cukup berat bagi seorang perempuan. Dengan menghargainya, Anda akan menjaga suasana hatinya dan kesehatan bayinya. 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini