Sukses

Ternyata Ada Komunitas Ayah Rumah Tangga, Berminat Gabung?

Jadi apa saja sih kegiatan dari komunitas para ayah ini?

Citizen6, Jakarta Sosok ayah dalam keluarga masih dipandang sebagai pencari nafkah yang bekerja di luar rumah. Namun apa jadinya jika seorang ayah memutuskan untuk menjadi ayah yang bekerja dari rumah atau bertukar peran dengan ibu. Tentu tidak semua orang bisa menerima keputusan seorang ayah yang memilih untuk menjadi ayah rumah tangga.

Secara umum, menurut website komunitas National At-Home Dad Network, ayah yang tinggal di rumah juga memberikan pendapatan kepada keluarga baik dengan bekerja malam atau akhir pekan dan bekerja paruh waktu di dalam atau di luar rumah. Jadi posisi ayah rumah tangga paling baik didefinisikan karena perannya sebagai pengasuh bagi anak-anaknya bukan oleh pekerjaan atau pendapatannya.

Mike Stilwell, Peter Steinberg, dan Matt Vossler merupakan tiga orang ayah dari Washington D.C. yang mencetuskan ide untuk membentuk komunitas National At-Home Dad Network. Awalnya, komunitas ini mengalami kesulitan mendapatkan ayah-ayah lain yang tertarik dengan ide tersebut, karena pria tidak berpikir membutuhkan dukungan dari orang lain.

Jadi apa saja sih kegiatan dari komunitas para ayah ini?

  1. Setiap ayah yang ingin mendapatkan informasi, pengalaman atau tips dari anggota lainnya mengenai menjadi ayah di rumah bisa langsung melihat tulisan di website atau melihat blog milik anggota.
  2. Terdapat berbagai macam grup secara online dengan topik spesifik di facebook seperti Stay-At-Home Dad Book Club, Fit-At-Home Dads, dan Dad Bloggers Group. Selain itu terdapat juga grup yang berbasis tempat tinggal.
  3. Konvensi tahunan dengan tujuan untuk menghubungkan ayah-ayah rumah tangga dan meningkatkan keterampilan sebagai orang tua.

Tidak ada salahnya menjadi ayah yang tinggal di rumah dan menjadi pengasuh bagi anak, karena peran mengurus anak bukan hanya dipikul oleh sosok ibu. Selain itu, belum tentu semua ayah yang tinggal di rumah meninggalkan kewajibannya sebagai pencari nafkah.

Keputusan yang diambil oleh keluarga dengan ayah dan ibu yang bertukar peran seharusnya dihargai. Karena hal tersebut menjadi pilihan dan kesepakatan mereka yang membutuhkan keberanian. Belum tentu semua orang bisa membuat keputusan seperti itu.

Jika di luar negeri memiliki komunitas seperti ini, bagaimana dengan di Indonesia?

Penulis:

Nabilah Rahmagitha

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.