Sisi Lain Superhero Versi Kartunis, Unik dan Lucu

Citizen6, Jakarta Siapa sih yang tidak tahu tokoh-tokoh Superhero seperti Superman, Spiderman, atau Batman. Tentu Anda mengenalnya dari masa kecil atau dari anak-anak Anda. Jika membicarakan Superhero yang terbayang dipikiran kita pasti betapa kuat dan beraninya mereka dalam membela kebenaran. Superhero sering dijadikan panutan bagi anak-anak. Penggambaran superhero yang kuat dan melindungi orang yang lemah dinilai baik untuk anak terutama anak laki-laki. TIdak heran jika mereka cenderung mencontoh perilaku dan sifat dari superhero kesayangan mereka.

Tapi tidak selamanya penggambaran superhero dinilai baik. Kartunis Linnéa Johansson memiliki pandangan berbeda tentang superhero. “Ketika anak saya yang berusia 3 tahun berhenti menangis karena pahlawan tidak melakukannya, saya harus mengambil tindakan karena saya pikir ini adalah omong kosong,” ujarnya di limpan.org. Johansson memutuskan untuk menggambar sepuluh pahlawan super lembut dan kemudian putri yang kuat, hanya untuk memberikan anak-anak beberapa alternatif. Pada awalnya gambar-gambar tersebut dijadikan buku mewarnai untuk anaknya.

Ibu dari anak berusia 3 tahun ini beranggapan ketika anak laki-laki mencontoh Superhero maka mereka harus bersikap layaknya laki-laki dan tidak menunjukkan kelemahan seperti menangis. Sedangkan anak perempuan yang menjadikan tokoh putri sebagai panutan akan beranggapan bahwa aset terbesar mereka untuk menjadi cantik.

Buku mewarnai ini diberikan Johansson secara gratis via websitenya agar bisa menjangkau banyak anak-anak di berbagai belahan dunia. Sebagai seorang kartunis dan fan dari komik, Johansson menyadari bahwa superhero memiliki karakter emosional dan kompleks. Yang menjadi masalah adalah dalam edisi anak-anak yang ditampilkan hanya agresi dan kekerasan. Apakah Anda setuju dengan pendapat Johansson?

Penulis: Nabilah Rahmagitha

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini