Sukses

Maria Laurensia Heince Sosok Inspiratif dari Cilacap

Maria Laurensia Heince, perempuan ini pantas menjadi sumber inspirasi bagi banyak perempuan lainnya.

Citizen6, Jakarta Maria Laurensia Heince, perempuan ini pantas menjadi sumber inspirasi bagi banyak perempuan lainnya. Karena ia tak sungkan bersentuhan langsung dengan mereka yang membutuhkan. Perempuan berparas cantik ini punya perhatian besar terhadap sesama dengan menyingkirkan perbedaan yang ada.

Kepedulian perempuan kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, 20 Juni 1984 ini dengan membantu Viko yang mengalami kecelakaan. Bocah 3,5 tahun itu tertabrak kereta sehingga ia harus kehilangan pergelangan tangan kanan dan kakinya patah.  Mendengar kabar itu Heince langsung meluncur ke rumah sakti tempat Viko dirawat.

“Waktu itu kondisi Viko masih tidak sadarkan diri karena banyak kehilangan darah. Namun, hal ini merupakan mukjizat dari Tuhan Yang Maha Kuasa bahwa Viko tetap bisa bertahan hidup hingga detik ini,” urainya.

Viko anak malang ini yang ayahnya pekerja serabutan ini beruntung karena ada banyak pihak yang menolong dirinya. 

“Saya selama ini membantu sesama tak harus selalu dalam bentuk uang, dengan tenaga kita pun bisa membantu sesama yang membutuhkan. Masih banyak cara untuk berbagi kasih dengan sesama. Ada kalanya kita bisa menyumbangkan tenaga untuk memberi pengajaran gratis untuk anak-anak jalanan, dan membantu membersihkan panti asuhan bersama anak-anak panti,” tuturnya diringi senyum mengembang.

Perempuan yang kesehariannya bergelut sebagai seorang teknisi di bidang teknologi informasi ini menuturkan, apa pun bantuan yang diberikan oleh dirinya untuk kaum marjinal dengan tulus dan ikhlas selama ini lebih membawa berkah.

Tak sampai di sini, Heince pun melanjutkan upaya untuk mendapatkan kaki palsu untuk Viko. Ia mulai membagi kisah dan foto Viko melalui media sosial, Facebook. Namun awalnya tak ada yang mempercayai niatnya itu. Beberapa malah mempertanyakan ada hubungan apa dengan Viko.

Maria Laurensia Heince, perempuan ini pantas menjadi sumber inspirasi bagi banyak perempuan lainnya.

Untung orang tuanya mendukung apa yang dilakukannya. Dan kabar baik itu datang dari Mojokerto. Namun Heince paham tidak mudah untuk mengajak Viko naik kereta api, karena masih trauma.
 
Akhirnya kabar baik itu datang dari saudara kembar Heince yang bernama Heilynn di Bekasi yang mendapat kabar baik di Lembang, Jawa Barat ada tempat pembuatan kaki palsu.

“Saya kembali bersemangat dan segera menghubungi tempat pembuatan kaki palsu di Lembang. Saya mohon agar harganya bisa di diskon. Dan sang pemilik yang bernama Pak Suko bersedia memberikan keringanan biaya sebesar 50 persen dengan syarat harus ada Surat Keterangan Tidak Mampu dari RT/RW dan Kelurahan,” tuturnya dengan wajah gembira.

Setelah mengalami proses yang panjang selama dua bulan, akhirnya kaki palsu itu telah selesai dan kini Viko telah berdiri menggunakan kedua kakinya. Tentunya Viko masih terus belajar berjalan menggunakan kaki palsu tersebut dan saat ini

Dan pak Suko, pemilik tempat pemuatan kaki palsu pun memberikan bonus pergelangan tangan untuk Viko.  Heince pun tak henti mengucap syukur. 
“Saya belajar banyak hal dari peristiwa Viko bahwa setiap hari kita perlu mengawali hari dengan bersyukur. Kita tidak pernah tahu peristiwa apa yang akan terjadi setelah kita melangkahkan kaki keluar rumah untuk bekerja, sekolah maupun kuliah,” urainya.

Perjalanan seorang Viko kecil masih panjang. Kini dia harus siap menghadapi kerasnya dunia sebagai seorang anak difabel.

“Semoga Viko bisa menjadi teladan bagi anak-anak lain usia dini yang sudah menjadi kaum difabel sejak lahir atau karena suatu peristiwa kecelakaan,” ujarnya.
 

Pengirim:

Gabriel Bobby

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.