Sukses

Cardborigami, Solusi Rumah Sementara Bagi Tunawisma

Kesulitan ekonomi masih menjadi salah satu alasan beberapa orang tidak memiliki tempat tinggal.

Citizen6, Jakarta Kesulitan ekonomi masih menjadi salah satu alasan beberapa orang tidak memiliki tempat tinggal. Di Indonesia sendiri, masih kita temukan beberapa tunawisma yang terpaksa berlindung di bawah jembatan bahkan di pinggir jalan.

Sulit memang mencari solusi permasalahan dari tunawisma ini, karena butuh dukungan dari berbagai pihak untuk menuntaskannya. Ternyata permasalahan ini masih dialami juga oleh negara-negara di dunia.

Tina Hovsepian seorang arsitek dari Los Angeles menyoroti permasalah tunawisma ini. Hovsepian memang memiliki keterarikan untuk membantu sesama manusia, terutama nasib tunawisma. Dari sinilah muncul ide untuk membuat tempat tinggal sementara yang layak untuk tunawisma.

Kesulitan ekonomi masih menjadi salah satu alasan beberapa orang tidak memiliki tempat tinggal.

Pada tahun 2007, Hovsepian mendesain dan membuat prototype dari Cardborigami – tempat tinggal sementara yang terbuat dari karton yang dapat dilipat layaknya kesenian origami. Cardborigami dinyatakan sebagai tempat tinggal sementara yang memberikan privasi dan perlindungan cuaca untuk tunawisma. Sehingga tunawisma pun akan mendapatkan kenyamanan dan keamanan.

 
 Cardborigami dapat dibuka dan ditutup dalam waktu kurang dari satu menit dan dapat dilipat dengan cepat ke ukuran semula yang mudah di bawa kemanapun oleh penggunanya. Selain itu, tempat tinggal sementara yang tahan air dan tahan api ini tetap ramah lingkungan karena bisa didaur ulang.

Proyek ini sebenarnya memposisikan diri untuk membantu proses transisi dari relokasi tunawisma ke rumah permanen dan mengintegrasikan kembali tunawisma ke dalam masyarakat.

Kesulitan ekonomi masih menjadi salah satu alasan beberapa orang tidak memiliki tempat tinggal.
 
Hovsepian percaya bahwa sebuah desain dasarnya dapat memberikan dampak dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kita. Arsitek dipersenjatai dengan ide-ide kreatif untuk pendekatan baru dalam menghadapi permasalahan lama. Semakin banyak arsitek yang memfokuskan kemampuan mereka terhadap kepedulian sosial, maka dunia akan menjadi tempat yang lebih baik lagi bagi semua orang.

Penulis:

Nabilah Rahmagitha

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini