Sukses

Mahasiswi Mengaku Lesbian di Acara Wisuda, Respon Dosennya?

Pernikahan sesama jenis di banyak negara masih menjadi kontroversi.

Citizen6, Jakarta Pernikahan sesama jenis di banyak negara masih menjadi kontroversi.  Sebagian menolak, sebagian lagi mendukung, termasuk di Tiongkok. Namun apa yang dilakukan perempuan ini sungguh berani.

Perempuan itu adalah seorang mahasiswi dari Sun Yat-Sen University. Pada saat diwisuda, di panggung yang dihadiri ratusan orang itu dia mengumumkan bahwa dirinya adalah seorang lesbian.

Pernikahan sesama jenis di banyak negara masih menjadi kontroversi.

Wan Qing,  sambil mengenakan bendera pelangi di bahunya dia menyerukan menyerukan persamaan hak terhadap kaum LGBT di seluruh negeri.
Malam sebelum kelulusan, melalui akun Weibonya, ia menjelaskan bahwa dirinya adalah seorang lesbian dan dia berharap legalisasi pernikahan gay adalah titik awal untuk sebuah persamaan hak.

"Dan bagi merek yang tidak ingin menikah bisa menerima dan menghormati keputusan itu.  Postingannya itu memperoleh respon yang heboh, lebih 3.500 menyebarkannya.

Perempuan berusia 22 tahun ini mengatakan, ia terinspirasi keputusan Mahkamah Agung AS yang melegalkan pernikahan gay secara nasional.

Melihat ulah mahasiswanya, pihak Universitas meminta untuj menghapus akun di social medianya yang memakai bendera pelangi. Namun Wan mengaku bahwa dia tidak pernah menerima peringatan atau perintah, namun ia hanya mendapat himbauan dari para dosen.
 

Pernikahan sesama jenis di banyak negara masih menjadi kontroversi.

"Dekan Universitas malah menjabat tangan saya dan memuji tindakan saya," kata Wan dalam sebuah wawancara online. "Bahkan banyak profesor lain yang tidak tahu apa itu bendera pelangi. Dan aku harus menjelaskan," tambahnya.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini