Sukses

Lumpuh Total, Wanita Ini Menulis Biografinya dengan Berkedip

Penyakit lumpuh yang ia derita tak membuatnya menyerah untuk menuliskan biografinya

Citizen6, Jakarta Seorang wanita berusia 62 tahun dari Chengdu, Cina, telah membuktikan bahwa tekad yang kuat dapat mengalahkan penyakit yang diderita. Gong Xunhui yang tubuhnya nyaris lumpuh seluruhnya tak lagi bisa bergerak maupun berbicara. Hal ini dikarenakan penyakit progressive motor neurone disease (MND). Bahkan, Xunhui berhasil menyelesaikan sebuah buku biografi 150.000 kata hanya dengan mengedipkan mata!

Ia mulai mengalami gejala pertama penyakit tersebut pada tahun 2002. Pada awalnya, ia merasa sering pusing. Lalu kakinya mulai terasa lemas dan ia tak punya kekuatan untuk memindahkan kakinya. Setelah konsultasi dengan berbagai dokter, ia didiagnosis menderita penyakit yang sama dengan Stephen Hawking. Kemungkinan, ia hanya bertahan hidup tiga sampai lima tahun.

- 

"Aku tak berhenti menangis saat mendengar kabar itu. Semua kenangan menyerbu kepalaku waktu itu," tutur Xunhui seperti dilansir dari Daily Mail, Kamis (22/10/2015).

Xunhui mulai kehilangan semangat hidupnya. Seluruh keperluan, dibantu oleh sang suami. Bahkan Xunhui kemudian hanya mampu menggerakkan kepalanya dan tak lagi bisa berbicara. Namun, kegelapan tak berlangsung selamanya.

"Aku tak ingin pasrah. Aku masih ingin menjalani hidup dan tak menjalani kematian."

Xunhui ingin menulis biografinya, tapi bagaimana bila ia bahkan tak mampu menggerakkan tangan? Untunglah ada teknologi yang bisa membantunya menulis hanya dengan gerakan mata.

- 

Sebuah kamera video yang ditempatkan di depan gong untuk menangkap gerakan matanya, lalu berlanjut dengan program di komputer yang mengetikkan kata-kata yang ia maksud. Proses ini tentunya sangat melelahkan dan memakan waktu.

"Dengan berkedip puluhan ribu kali, aku bisa mengetikkan maksimal 3.000 kata. Tak heran aku butuh waktu lebih dari satu tahun untuk menyelesaikan biografi tersebut."

Menurut Xunhui, bukunya tidaklah berisi bagaimana sengsaranya hidupnya. Melainkan bagaimana ia mencoba mendorong sesama penderita untuk bangkit dari keterpurukan. Penyakit yang diderita bukanlah alasan untuk putus asa.

Ke depannya, penjualan buku biografi tersebut akan disumbangkan ke yayasan untuk menolong sesama penderita seperti dirinya. (sul)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.