Sukses

Korban Penyiraman Air Keras, Kini Jadi Model Ternama

Setelah selamat dari penyerangan air keras, wanita ini kini menjadi model pakaian ternama

Citizen6, Jakarta Laxmi Saam masih berusia 15 tahun saat seorang pria melemparkan cairan kimia berbahaya ke wajahnya. Pria berusia 32 tahun itu melakukannya lantaran tawaran pernikahannya ditolak.

Sejak saat itu, ia telah mengalami sejumlah operasi rekonstruktif untuk memperbaiki wajahnya. Setelahnya, Laxmi juga menjadi juru bicara yang menentang kekerasan terhadap wanita.

Laxmi kini berusia 26 tahun. Meski wajahnya tak sepenuhnya kembali seperti semula, Laxmi justru dipilih untuk menjadi duta pakaian merek ternama. Brand pakaian Viva n Diva memilihnya karena perjuangannya untuk bangkit dari keterpurukan.

mirror 

Menurut BBC seperti dilansir dari Mirror, Jumat (15/01/2016), Laxmi merasa tersanjung atas pemilihan dirinya.

"Ini kesempatan bagi saya unyuk menunjukkan, perempuan-perempuan seperti saya juga mesti percaya diri dan memiliki keberanian," ujar Laxmi.

"Ini juga salah satu cara untuk mengirim pesan pada para penjahat bahwa perempuan tidak akan kehilangan keberanian. Bahkan setelah diserang dengan asam untuk menghancurkan fisik mereka."

mirror

Menurut Acid Survivor Trust International, lembaga yang melindungi korban disiram air keras, setidaknya terjadi 1.000 insiden tiap tahunnya. Namun tidak ada hukum khusus untuk mengadili penyerang dengan air keras/asam, khususnya di India.

Pada tahun 2013, Laxmi mengajukan petisi ke Mahkamah Agung India untuk merumuskan kebijakan pengaturan penjualan air keras/air asam.

Viva N Diva sendiri merupakan salah satu brand pakaian ternama di India. Menurut mereka, pemilihan Laxmi adalah dengan tujuan untuk mengubah persepsi masyarakat terhadap busana dengna menyorot keindahan yang tak hanya fisik. (sul)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini