Sukses

Dilema Penambangan Pasir di Merapi

Penambangan pasir di daerah Merapi, khususnya daerah Cangkringan, memang sudah ada sejak lama.

Citizen6, Jakarta - Penambangan pasir di daerah Merapi, khususnya di daerah Cangkringan, memang sudah ada sejak lama. Hal itu bahkan memang dianjurkan pemerintah sebelumnya karena banyak material piroklastik Gunung Merapi yang menyumbat sungai di bagian hulu Merapi. Penambangan pasir di daerah ini banyak digunakan sebagai sumber utama bahan bangunan di daerah Jogja dan sekitarnya, seperti Solo dan Semarang.

Namun, seiring waktu berjalan, penambangan yang terjadi mulai tidak beraturan dan banyak menjadi pro dan kontra. Masyarakat berpendapat bahwa penambangan di Merapi boleh dan harus tetap dijalankan. Namun ada juga pihak yang kontra bahwa penambangan pasir di Merapi harus dihentikan.

Alasan untuk penambangan pasir di daerah Cangkringan, Merapi, terus dilanjutkan adalah bahwa apabila penambangan di daerah tersebut dihentikan, maka hal itu akan berdampak pada proses pembangunan di daerah Yogya dan sekitarnya.

Seperti yang dilansir oleh BBC Indonesia (10/06/15), bahwa hasil dari penambangan tersebut dijual tidak hanya di daerah Yogya, tetapi juga hingga ke daerah luar Yogya, seperti Pati, Solo, dan Semarang. Selain dari itu, penambangan pasir di Merapi telah menjadi mata pencaharian dan sumber ekonomi masyarakatnya, sehingga membuat pemerintah sulit untuk mengeluarkan keputusan pemberhentian penambangan.

Selengkapnya

Penulis:

Farida Prasasti D.R 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.