Sukses

Beredar Berita Twitter Diretas, 32 Juta Pengguna Terancam

Sebanyak 32 juta akun dan password pengguna Twittwer diperjualbelikan. Melalui akun @support, secara resmi Twitter menyangkal berita ini.

Liputan6.com, Jakarta Kepopuleran media sosial Twiter membuatnya rentan terhadap serangan peretas. Menurut LeakedSource, sebuah situs yang mengumpulkan database login curian, terdapat 32.880.300 akun Twitter yang dicoba untuk diperjualbelikan.

Saat Liputan6.com mengakses situs LeakedSource, sebuah akun dengan nama Tessa88@exploit.im ditulis memiliki data  32.880.300 data akun Twitter. Data ini  terdiri dari satu atau dua alamat surat elektronik (surel), username dan password untuk mengakses berbagai akun. Akun Twitter musikus Katy Perry, Drake serta Pendiri Twitter Evan Williams disebut-sebut berada dalam daftar tersebut.

"Penjelasan untuk ini adalah puluhan juta orang telah terinfeksi oleh malware dan malware yang dikirim setiap nama pengguna dan password disimpan dari browser, seperti Chrome dan Firefox, kembali ke hacker dari semua situs web, termasuk Twitter," tulis LeakedSource di situsnya.

Secara resmi, Twitter membantah berita itu. Melalui akun dukungan terverifikasi @Support, Twitter mengatakan telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi pengguna dari kemungkinan kebocoran password ini.

Security Officer Twitter, Michael Coates, pada Kamis, (9/6/2016) menegaskan telah menelusuri informasi ini dan memastikan tidak ada ganguan keamanan akun pengguna Twitter.

Simak kelanjutan artikel ini tentang beragam password yang dipublikasikan dengan meng-klik tautan ini.

Artikel Rekomendasi

Berhubungan Intim di Pinggir Jalan, Pasangan Ini Menjadi Berita Viral

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.