Sukses

KAIFA: Live Globally, Act Locally

Saat pertama kali mendapat kabar akan pindah ke Qatar, hal yang saya lakukan adalah mencari tahu tentang sistem pendidikannya

Liputan6.com, Jakarta - Saat pertama kali mendapat kabar pindah keQatar, salah satu hal yang saya lakukan adalah mencari tahu tentang sistem pendidikan di negara teluk tersebut. Dari hasil penelusuran internet dan bertanya dengan diaspora Indonesia yang telah bermukim diQatar, saya mendapat informasi, mayoritas sekolah diQatar adalah sekolah internasional, dengan menggunakan kurikulum Inggris.

Pertanyaan yang belum terjawab dengan memuaskan adalah mengenai pendidikan keagamaan bagi siswa, serta munculnya kekhawatiran akan lunturnya nilai-nilai ke-Indonesiaan bagi anak.

Ternyata perasaan khawatir mengenai kedua hal tersebut, alhamdulillah, tidaklah beralasan setelah kami tiba di Qatar. Keberadaan sekolah agama "KAIFA (Kajian Anak Intensif Islam) di Doha, bak menjawab pertanyaan dan kekhawatiran yang sempat muncul.

Sekolah ini didirikan oleh beberapa orang warga Indonesia yang bermukim di Qatar. Salah satunya adalah Ibu Siti Mursalina yang punya kekhawatiran serupa dengan saya. Beliau khawatir bahwa budi pekerti, akhlak dan nasionalisme anaknya akan berangsur-angsur hilang karena tinggal dan bersekolah di luar negeri.

Saat pertama kali mendapat kabar akan pindah ke Qatar, hal yang saya lakukan adalah mencari tahu tentang sistem pendidikannya

Melalui perjuangan yang panjang, dengan gotong royong, swadaya masyarakat Indonesia di Qatar, sekolah ini berdiri pada tahun 2004. Awalnya dengan menyewa ruangan kecil di perumahan warga. KAIFA juga sempat difasilitasi oleh KBRI Doha untuk menyelenggarakan kegiatannya di Gedung KBRI Doha selama beberapa tahun.

Tetapi karena kebutuhan ruang untuk siswanya yang semakin bertambah diperlukan ruangan yang lebih memadai. KAIFA kemudian memindahkan sekolahnya ke pusat kebudayaan Qatar selama beberapa waktu. Akhirnya, atas dukungan Pemerintah Qatar melalui Kementerian Agama Qatar, sekolah ini diizinkan memanfaatkan gedung milik pemerintah.

Kini KAIFA, menjadi rumah bagi lebih dari 300 orang siswa dengan rentang usia umur 3 tahun hingga remaja, boleh berbangga. Sekolahnya menjadi contoh bagi banyak komunitas negara lain di Qatar.

Siswa KAIFA tak hanya dididik dengan dasar agama Islam saja, tapi juga ditanamkan rasa mencintai tanah air. Kelas yang diadakan seminggu sekali ini diajar oleh volunteers asal Indonesia dan dikenalkan juga lagu-lagu nasional, dasar-dasar bernegara dan tentunya bergaul dengan sesama teman asal Indonesia. Sebuah kemewahan tersendiri karena sehari-hari berkawan dengan masyarakat asing di sekolah Internasional berbasis multi kultur.

Acara penutupan tahun ajaran juga dilaksanakan dengan meriah, sukacita, penuh dgn nilai nasionalisme dan nafas Islam.

Penulis:

Noni Putri mantan news presenter dan produser televisi swasta yg masih aktif sebagai dubber, scriptwriter dan freelance writer kini bermukim di Qatar mengikuti suaminya tugas. Bisa follow instagram: noqu58 for more photos and activities

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.