Sukses

6 Percobaan pada Manusia Paling Sadis dan Mengerikan

Percobaan ilmiah yang pernah dilakukan pada manusia ini di luar akal sehat.

Liputan6.com, Jakarta - Seiring perkembangan zaman, para ilmuwan selalu melakukan berbagai percobaan ilmiah yang bertujuan untuk mempermudah hidup umat manusia. Banyak eksperimen dilakukan untuk menghasilkan sebuah terobosan baru di dunia medis, yang akan membantu pengobatan berbagai penyakit yang semakin beragam. Untuk menguji sebuah penemuan baru, para ilmuwan tentu membutuhkan objek yang sesuai, dalam hal ini adalah manusia.

Objek ini biasa dikenal dengan istilah 'kelinci percobaan'. Sejarah mencatatkan beberapa kasus manusia yang dijadikan 'kelinci percobaan' untuk sebuah proyek eksperimen di bidang medis. Sayangnya, peran para 'kelinci percobaan' ini tak disertai dengan jaminan keamanan akan kesehatan dan keselamatan mereka. Walaupun tak bermaksud melukai secara sengaja, banyak manusia yang terpaksa mati sia-sia demi sebuah eksperimen, sehingga membuatnya terlihat mengerikan dan tak layak dilakukan.

Penasaran, apa saja percobaan ilmiah yang berujung mengerikan? Lantas, apa tujuan di balik eksperimen tersebut dan bagaimana hasilnya?

1. Agent Orange

Agent Orange adalah julukan yang diberikan pada herbisida yang digunakan Amerika Serikat pada Perang Vietnam untuk menghancurkan produksi bahan pangan dan pepohonan yang dijadikan sebagai tempat persembunyian musuh. Sayangnya, percobaan ini berakhir pada malapetaka karena Agent Orange memiliki kandungan racun dioxin yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

Penyakit yang diakibatkan oleh paparan dioxin tak kalah mengerikan dibandingkan radiasi nuklir. Para korban akan mati perlahan dengan kondisi mengenaskan. Mirisnya lagi, mayoritas korbannya adalah anak-anak yang lahir cacat. Karena efeknya yang sangat mengerikan penggunaan Agent Orange pun dilarang keras di seluruh dunia.

2. Radiasi nuklir untuk pasien kanker

Selama periode Perang Dingin, Amerika Serikat dan Uni Soviet diam-diam mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu perang kembali meletus. Amerika bahkan melakukan percobaan ekstrim untuk mengetahui efek radiasi nuklir pada manusia. Percobaan yang diprakarsai oleh Dr. Eugene Saenger ini pun berjalan sejak 1961 hingga 1970.

Karena berkaitan dengan nuklir, mereka sadar akan sangat kesulitan untuk mencari orang yang mau menjadi objek. Dengan licik, mereka mengajak penduduk miskin penderita kanker yang rata-rata berkulit hitam. Mereka diiming-imingi akan diobati dengan metode radiasi hanya dalam waktu satu jam dalam sebuah ruangan.

Mau tidak mau, orang-orang ini pun mengikuti perintah Dr. Eugene. Efeknya, hampir semua peserta mengalami pusing, mual, muntah, dan hilang nafsu makan. Beberapa lama kemudian seluruh peserta tersebut ditemukan meninggal dunia akibat radiasi nuklir.

Selengkapnya, baca langsung di sini

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.