Sukses

Tak Sehat, Air Kencing di Kolam Renang Lebihi Batas

Agaknya kebiasaan kencing di kolam renang sulit dicegah. Di Beijing, kandungan urine di sejumlah kolam renang melebihi klorin.

Liputan6.com, Beijing Untuk melawan panas saat cuaca terik, berenang menjadi ide yang bagus. Namun, kebersihan dan kualitas kolam renang perlu dilihat dan ditanyakan kepada pengelola kolam renang sebelum menceburkan diri. Terlebih jika di kolam renang umum dimana puluhan orang berjejalan di dalamnya.

Pejabat Kesehatan kota Beijing, Cina, baru-baru ini mengeluarkan pengumuman bahwa setengah dari kolam renang umum di Beijing mengandung kadar urin yang berlebihan. Pengumuman ini seolah mengulang pengumuman serupa di tahun lalu, tentang hal serupa.

Dilansir dari laman Sina dan Shanghaiist, Kamis (14/7/2016), melalui uji air dari beberapa kolam renang ditemukan bahwa tingkat kadar klorin terhitung rendah dan ditemukan kadar tinggi urea, senyawa kimia yang ditemukan dalam air seni.

Klorin atau kaporit adalah penyebutan untuk Kalsium hipokrit (Cl2), bahan kimia yang banyak digunakan untuk pemutih dan desinfektan. Klorin acapkali digunakan untuk pembunuh kuman dengan dicampurkan di kolam renang.

Standar nasional Cina untuk tingkat klorin adalah 0,3 miligram / liter hingga 0,5 miligram / liter. Dua kolam renang yang diuji menunjukkan kadar klorin 0,1 mg / L dan 0,2 mg / L.

Angka-angka ini tidak tampak yang buruk, sampai karyawan di kolam renang mengakui bahwa mereka menambahkan desinfektan kaporit ke dalam kolam satu jam sebelum petugas pemeriksa kesehatan muncul.

Simak kelanjutan artikel dengan mengklik tautan berikut ini.

Artikel Rekomendasi

Ladies, Posisi Seks Ini Sulit Ditolak Pria

Tinggalkan 2 Anak dan Istri, Pria Jepang Pilih Hidup dengan Boneka Seks

Fakta Dibalik 'Kenikmatan' Robot Seks

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.