Sukses

Gema Citra Nusantara Raih Grand Prix Lucille Amstrong Trophy

Nama Indonesia kembali diperhitungkan dalam Kompetisi Seni Dunia.

Liputan6.com, Jakarta Nama Indonesia kembali diperhitungkan dalam Kompetisi Seni Dunia. Awal Juli ini akhirnya Indonesia, yang diwakili oleh Sanggar Tari Gema Citra Nusantara memenangkan Grand Prix Lucille Amstrong Trophy pada acara “70th Llangollen International Musical Eisteddfod” di Wales.

Sanggar Tari dibawah pimpinan Mira Arismunandar sebagai Penata Artistik dan Pelatih Utamaini memperoleh penghargaan tertinggi kategori Tari yang selama 70 tahun penyelenggaraannya lebih banyak dimenangkan oleh negara-negara Eropa.

Kostum yang merupakan pengembangan dari Ondel-ondel Betawi ini dikolaborasikan dengan pengaruh budaya Cina sehingga menjadikannya sangat memukau membuat banyak masyarakat Inggris dan para wisatawan bahkan ikut menari bersama.

Gema Citra Nusantara Raih Grand Prix Lucille Amstrong Trophy

Masing-masing kategori lomba di Llangollen International Musical Eisteddfod 2016 memperebutkan Juara 1, Juara 2 dan Juara 3, serta penghargaan tertinggi Grand Prix berhadiah trophy Luciano Pavarotti untuk musik dan trophy Grand Prix Lucille Armstrong buat tari.

Hasil yang dicapai Indonesia tahun ini merupakan prestasi gemilang. Di tahun ke-70 Indonesia bisa meraih Grand Prix. Indonesia, yang diwakili oleh sanggar tari Gema Citra Nusantara, bahkan juga memenangkan kompetisi lainnya seperti: Juara 1 untuk Kategori “Traditional Folk Dance”, Juara 2 untuk Kategori “Open Floor Dance”, Juara 2 untuk Kategori “Choreographed/Stylized Dance, Juara 3 untuk kategori “Cultural Showcase.

Salah satu Juri yang sekaligus koreografer dari Turki mengatakan, ”Pertunjukan Indonesia sangat luar biasa, kuat, dan para penari bisa beraksi dengan handal sehingga sulit ditemukan kesalahan-kesalahan. Kesemua itu bisa berhasil tentu saja bersumber dari bagaimana “Guru/Pelatih” bisa memberikan yang terbaik bagi

Gema Citra Nusantara Raih Grand Prix Lucille Amstrong Trophy

Sementara itu, Mira Arismunandar sebagai pelatih dan penata gerak mengatakan, “Tim GCN yang terdiri dari 15 orang penari ini harus bisa memainkan peran, tidak hanya sebagai penari tetapi juga sebagai pemusik karena mereka juga memainkan talempong, dol, akordion dan kecrek/tamborin”.

Mira menambahkan, “tantangan untuk mengikuti lomba tahun ini lebih berat tetapi lebih maksimal. Alhamdulillaah apa yang kami upayakan sejak awal tahun memperoleh hasil yang memuaskan. Jerih payah penari pun terbayarkan.. Sekarang bagaimana kita bisa mempertahankannya. Itu adalah tantangan kami selanjutnya, untuk tetap terus melakukan yang terbaik dan jangan merasa cepat puas dan menyerah”.

Gema Citra Nusantara Raih Grand Prix Lucille Amstrong Trophy

Kesuksesan Tim tentunya merupakan hasil kerjasama yang baik dari Tim Artistik yaitu Mira Arismunandar sebagai Penata Artistik /koreografer, Andini Karissa sebagai Asisten Koreografer, Jufrizal dan Asep Supriyatna selaku Komposer dan Pemusik.

Mira melanjutkan, “kesuksesan ini tidak terlepas dari para pendukung yang selalu memberikan perhatian dan doanya pada kami diantaranya Pembina,Penasihat dan Pengurus Sanggar Gema Citra Nusantara, Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia , Kiny Tour , para donatur dan orang tua penari yang telah mengupayakan putera puterinya untuk menjadi Duta Bangsa”.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.