Sukses

Kakek Dudung 83 Tahun, Menjual Lemang di Tengah Dinginnya Malam

Menikmati masa tua dengan bahagia tentu mimpi banyak orang. Namun bahagia yang seperti apa, tiap orang mempunyai persepsinya masing-masing

Liputan6.com, Jakarta Menikmati masa tua dengan bahagia tentu mimpi banyak orang. Namun bahagia yang seperti apa, tiap orang mempunyai persepsinya masing-masing. Untuk mencapai kebahagiaan mereka harus bekerja keras, berjuang dengan segala tantangan sejak muda.

Harapannya ketika tua, mereka bisa bersenang-senang, menikmati hobi masa muda yang belum kesampaian, traveling, menjadi volunteer sebuah kegiatan sosial atau bermain-main dengan cucu-cucu yang lucu-lucu.

Baru-baru ini beredar di Facebook, seorang kakek berusia 83 tahun yang masih rajin berjualan.  Kakek bernama Dudung ini terpaksa berjualan lemang sampai malam hari di Mall Matahari Stasiun Bogor.

Seperti status yang diposting Novita Anggraini, perempuan Environmental Scientist ini menceritakan pertemuannya dengan laki-laki yang telah menjadi penjual lemang sejak 50 tahun lalu.

( Lemang, makanan yang terbuat dari beras ketan dan santan kelapa yang dimasak dalam sebuah bambu yang dialasi daun pisang lalu dibakar sampai matang. Lemang biasanya disajikan dengan tambahan selai atau juga dengan rendang atau telur. Lemang tak hanya populer di kalangan masyarakat melayu namun juga suku dayak. Tebing Tinggi adalah kota yang memperoleh julukan Kota Lemang) . 

Dalam postingan itu Novita menceritakan, Kakek Dudung membuat sendiri lemang yang dijualnya. Selesai memasak lemang-lemang itu, kakek Dudung lalu menjualnya. Laki-laki tua ini berjualan dengan memikul dagangannya melewati jalan-jalan yang ramai di kota Bogor. Salah satu tempat mangkalnya di Terminal Baranangsiang, Pajajaran, atau Stasiun Bogor.

Namun sayang, berdasarkan pengamatan Novita, dagangan kakek Dudung rupanya tak lagi menarik bagi banyak orang. Kemungkinannya mereka belum tahu apa sebenarnya makanan yang dijual kakek Dudung. Menurut Novita,  lemang yang dijual kakek Dudung berbeda dengan lemang yang berasal Aceh atau Medan yang cenderung berlemak karena santan dan dilapisi daun pisang pada bambunya yang dibakar.

Sedangkan lemang asli Bogor buatan kakek Dudung cenderung kering dan diberi cocolan serundeng. Harga lemang kakek Dudung pun tidak mahal, hanya Rp25,000 per batang.  

Novita yang juga aktif di berbagai kegiatan sosial ini juga mengajak kepada semua temannya yang sedang membutuhkan  penganan untuk berbagai acara, bisa hubungi Pak Dudung langsung ke rumahnya, atau menghubungi Novita di Facebooknya. Dengan banyaknya pesanan Novita berahrap kakek Dudung tak perlu pulang malam di tengah dinginnya udara malam.

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.