Sukses

Heboh, Beredar LKS untuk SD yang Ajarkan Kekerasan

LKS yang beredar di Malang, Jawa Timur, memuat contoh soal yang terlalu sadis.

Liputan6.com, Jakarta Beredar lembar kerja siswa (LKS) untuk siswa SD dengan contoh soal yang mengajarkan kekerasan. LKS yang beredar di Malang, Jawa Timur, itu memuat contoh soal yang terlalu sadis.

Dari gambar yang beredar di media sosial, contoh soal itu berbunyi seperti ini, "Saya mengetahui berita di televisi, ada seorang wanita membunuh sahabat karibnya. Kepala wanita tersebut dipenggal dan disimpan dalam kaleng. Padahal tidak bersalah."

Tak selesai di situ, siswa kemudian diminta memberi tanggapan soal nomor 7 itu dengan sejumlah pilihan seperti berikut. Poin (a) Mungkin dia khilaf dan terdesak. (b) Sungguh kejam orang yang melakukan pembunuhan. (c) Tidak mungkin membunuh kalau tidak disakiti. (d) Tidak usah dipikirkan hanya berita.

Lagi, pada soal nomor 14, LKS Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas IV SD itu juga memunculkan contoh soal sadis. "Orang yang telah membunuh Pak Karto sekeluarga harus dihukum yang setimpal," tulis soal itu.

Penulis kemudian meminta siswa memilih pernyataan  yang tak kalah sadisnya. Pada poin (a) misalnya, penulis menawarkan pilihan "Orang yang membunuh harus dibunuh juga."

LKS Sadis

LKS dengan nama "Brilliant" yang memiliki tebal 63 halaman diterbitkan oleh PT Jepe Press Media Utama, Jalan Raya Ngagrek KM 10 Sambirejo- Tanjunganom, Nganjuk. Kata sadis muncul di BAB II pada soal nomor 7 Halaman 19 dan soal nomor 8, nomor 14 di Halaman 20. Paragraf itu menceritakan bagaimana cara membunuh bahkan memenggal dan cara menyembunyikan kejahatan.

Menurutmu, apakah pantas kata-kata seperti itu tepat untuk diperkenalkan kepada siswa sekolah dasar? Sebab secara tidak langsung kata-kata seperti akan masuk di memori jangka panjang anak-anak SD.

(War)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.