Sukses

Rumah Super Mahal, tapi Tak Layak Dihuni Manusia

Sampai hari ini rumah adalah masih menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia, selain sinyal dan baterai.

Liputan6.com, Jakarta Sampai hari ini rumah adalah masih menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia, selain sinyal dan baterai. Kian hari harga rumah semakin tinggi, makin tak terjangkau oleh pekerja kelas menengah dan rendah.

Khusus di Jakarta, makin kecil gaji seorang karyawan, kemungkinan kemampuan beli rumahnya makin jauh dari tempat kerja.

Karena lahan perumahan semakin sempit, di kota-kota besar dibangun apartemen. Meski dengan ruang yang sempit, harganya tetap selangit. Meski begitu, permintaan tetap tinggi.

Seorang pengembang memanfaatkan keadaan itu untuk mencari keuntungan yang maksimal. Salah satunya adalah pengembang di Tiongkok. Pengembang di Shenzhen, Tiongkok, ini membangun apartemen dengan ruang super sempit seluas 6 meter persegi.

Namun ruangan sekecil itu dijual dengana harga fantastis, 1 juta yuan atau sekitar Rp 1.950.000,000.

Apartemen itu telah dilengkapi dengan kamar mandi, dapur, lemari dan tempat tidur lipat. Orang-orang sekitar menyebut apartemen tersebut sebagai kandang merpati. 

Bagi yang mempunyai uang banyak, memang bisa membeli ruangan lebih luas. Harga satu meternya mencapai Rp 286 jutaan.

Foto-foto apartemen tersebut beberapa waktu lalu diunggah di media sosial. Karena mahalnya, posting-an itu menjadi viral bak virus. Mayoritas netizen marah karena harganya yang supermahal. Netizen lain menganggap model rumah seperti itu tidak layak huni.

Dinas tata kota mengungkapkan, Shenzhen sekarang telah menjadi salah satu kota dengan harga properti paling mahal di Tiongkok. Sehingga mau tak mau rumah kecil adalah salah satu solusi bagi warganya.

"Kami terpaksa hidup seperti tikus di flat kecil ini," kata salah satu penghuni.

Diperlukan uang muka 30 persen untuk bisa menghuni rumah super sempit itu. Jika ingin membeli unit kedua, harus membayar uang muka 75 persen.

Namun penjualan properti itu dihentikan oleh pihak yang berwenang. Menurut otoritas lokal, rumah super sempit tersebut tak memenuhi syarat yang telah ditetapkan sebagai rumah yang layak huni, yakni minimal 22 meter persegi.

Kasian ya warga Shenzhen, Tiongkok.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.