Sukses

Anti Mainstream, Beijing Jadikan Udara Kotor Sebagai Souvenir

Beijing Air menawarkan sensasi menghirup udara tercemar kota Beijing, Tiongkok.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah penelitian membuktikan bahwa menghirup asap di sejumlah kota Tiongkok bisa memperpendek harapan hidup Anda, setidaknya 25 bulan. Studi lain menemukan bahwa lebih dari 4 juta warga Tiongkok telah didiagnosis dengan kanker pada 2015, sementara yang lain 3 juta telah meninggal akibat polusi udara.

Beberapa pengusaha yang inovatif telah melihat hal ini sebagai peluang yang menghasilkan uang. Tren kesehatan yang memanfaatkan polusi udara dengan menjual udara bersih untuk penduduk kota yang terkepung polusi udara. Beberapa bahkan mengklaim udara yang mereka jual diambil dari Kanada dan Australia, yang tentunya dibandrol harga premium.

Namun, saat penduduk Tiongkok berjuang mendapatkan udara bersih seorang pengusaha memiliki ide lain. Dominic Johnson-Hill, seorang warga Inggris kelahiran Beijing dan pemilik toko suvenir Plastered 8, memutuskan untuk menjual udara kota Beijing ke seluruh Tiongkok, bahkan hingga ke luar negeri.

"Saya pernah melihat antri untuk membeli udara kalengan dari Kanada dan Australia. Jadi saya pikir sudah waktunya untuk memulai bisnis dengan cara lain," ujarnya seperti dikutip dari laman Odditycentral.

Ia menambahkan, udara kota Beijing dalam kaleng adalah oleh-oleh sempurna untuk wisatawan. "Apa lagi yang Anda akan dibawa pulang ketika Anda pulang dari Beijing? Bebek panggang? Kaos? Kaleng ini ringan, dan mudah dibawa," katanya.

"Anda bisa membayangkan wajah seseorang ketika diberi hadiah udara kaleng ini. Terutama jika untuk hadiah Natal," lanjutnya. Berapa harga udara kaleng kota Beijing, Tiongkok, ini? Dan mengapa udara kalengan ini laris? Simak video dan kelanjutan artikel dengan mengeklik tautan ini.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya yang sedang populer: Benarkah Minum Kopi Bikin Panjang Umur? Yuk, berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.