Sukses

Ilmu Komunikasi Telkom University Selenggarakan 2nd ICOTIC 2016

Abad ke-21 justru layaknya sebuah desa: Setiap penduduknya merasa berdekatan satu sama lain

Liputan6.com, Jakarta Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi Bisnis Telkom University (Ikom TelU) bekerjasama PT Pupuk Indonesia, PT Telkom, PT Biofarma, dan PT Erlangga menyelenggarakan 2nd International Conference on Transformation in Communication (ICOTIC) 2016.

Menurut Syarif Maulana, Ketua Panitia 2nd ICOTIC 2016, kegiatan tersebut akan dihelat Rabu dan Kamis, 23-24 November 2016 di Hotel Novotel, Jl Cihampelas No.23, Kota Bandung, mulai jam 09.00 pagi.

Setelah sukses penyelenggaraan tahun lalu di artefak ikonik Kota Bandung, Gedung Merdeka, maka acara tahun ini bertemakan,"The role of communication in digital era: Developing the synergy between creative individual, industry, and society."

Syarif mengatakan, dunia hari ini disibukkan tampilnya berbagai jenis komunitas maupun individu yang bisa berbicara atas nama dirinya sendiri. Dari semuanya itu, internet punya peran besar karena untuk berbicara sesuatu agar didengar hingga seluruh dunia, tidak mutlak perlu saluran media massa kovensional namun cukup jaringan internet.

"Misalnya di Bandung, ada sejumlah komunitas menarik seperti mainan tradisional, merajut, sepeda ontel, menulis kreatif, film pendek, mendongeng, hingga filsafat. Atas “kebisingan” tersebut, semestinya ada jembatan agar masing-masing yang tampil tersebut dapat bersinergi satu sama lain, sehingga 2nd ICOTIC 2016 diselenggarakan," katanya di Bandung, Kamis (17/11/2016).

Tampil sebagai pembicara direncanakan, antara lain, Rudiantara (Menteri Komunikasi dan Informasi RI), Terry Flew (Professor dari Queensland University of Technology), Setiawan Sabana (Profesor dari Institut Teknologi Bandung), dan Loes Witteveen (Akademisi dari Van Hall Larenstein University).

Selanjutnya, Norsiah Abdul Hamid (Akademisi dari Universiti Utara Malaysia), Ade Irma Susanty (Akademisi dari Telkom University), Tirta Segara (Direktur Komunikasi Bank Indonesia), Agung Laksamana (Ketua Perhumas Pusat), dan Danrivanto Budhijanto (Staf Ahli Menkominfo)

Dekan Fakultas Komunikasi Bisnis Telkom University Jafar Sembiring

Afilisiasi pendidikan yang turut menyokong kegiatan ini antara lain Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi, Universiti Utara Malaysia, Binus University, dan Universitas Udayana, Bali.

Syarif melanjutkan, prediksi internet sebagai konektor semua simpul sebenarnya sudah ada sejak tahun 1962. Dalam buku The Gutenberg Galaxy, seorang pemikir media asal Kanada, Marshall McLuhan, telah meramalkan bahwa dunia kelak akan menjadi seperti yang kita tinggali sekarang ini.

Abad ke-21 justru layaknya sebuah desa: Setiap penduduknya merasa berdekatan satu sama lain dan segala informasi yang diterima cepat menyebar secara serentak. Berkat internet, dunia sekarang menjadi kian globalized dan interconnected.

Akan tetapi, tantangan berikutnya adalah bagaimana agar komunitas yang luar biasa banyak tersebut dapat terhubung secara kuat, menciptakan suatu energi produktif-aktif, dan terutama sekali dapat menolong satu sama lain.

"Jika kita tidak segera menyelesaikan persoalan mendesak ini, maka komunitas-komunitas yang bertebaran itu hanya akan memeriahkan dunia, tapi sebenarnya tidak merubah apa-apa. Pergerakan independen hanya berdampak signifikan jika disinergikan dengan berbagai unsur lain, seperti teknologi informasi, kebijakan makro ekonomi, industri, pendidikan tinggi, dan masyarakat itu sendiri," katanya.

Ikom Telu memproyeksikan 2nd ICOTIC 2016 menjadi wahana pemikiran utama dalam memberi kesadaran bagi akademisi tentang pemanfaatan lebih luas teknologi informasi sehingga dapat mengomunikasikan berbagai pihak guna bersinergi.

Tujuan lainnya adalah memberi kesadaran para praktisi untuk bersinergi individu ataupun komunitas kreatif sebagai cara memajukan kepentingannya tanpa menghilangkan kreativitas individu/komunitas. Serta memberi kesadaran bagi pejabat publik untuk lebih memfasilitasi kesinergian antara individu – komunitas kreatif, industri, dan masyarakat umum.

"Terakhir, melalui 2nd ICOTIC 2016 ini, kami di Ikom TelU ingin memberi kesadaran individu dan komunitas kreatif agar aktif bersinergi dengan berbagai pihak sebagai cara mengembangkan kreativitas itu sendiri, sekaligus demi kepentingan khalayak lebih luas," katanya.

Para peserta yang akan hadir diantaranya adalah akademisi, praktisi di bidang industri komunikasi, ekonomi kreatif, teknologi informasi, para pejabat publik, hingga masyarakat umum. Wilujeng sumping di 2nd ICOTIC 2016! (**)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini