Sukses

Di Korsel, Masa Depan Ribuan Anjing Berakhir di Meja Makan

Sebanyak 200 ekor anak anjing ditempatkan dalam satu kandang yang kotor dan karatan sebelum dapat giliran untuk dijagal.

Liputan6.com, Jakarta Banyak orang menganggap anjing adalah hewan yang lucu. Selain tingkahnya yang menggemaskan, anjing dinilai memiliki kecerdasan sehingga banyak orang yang memanfaatkannya sebagai hewan peliharaan yang terlatih.

Namun di sebuah peternakan di Korea Selatan, anjing disiksa dan dibuat ketakutan. Sebanyak 2,5 juta anjing dari 17.000 peternakan dibiarkan kelaparan dan ketakutan sambil menunggu ajalnya. Misalnya, di salah satu peternakan, sebanyak 200 ekor anak anjing ditempatkan dalam satu kandang yang kotor dan karatan sebelum dapat giliran untuk dijagal.

Wendy Higgins, dari kesejahteraan hewan amal Humane Society International mengatakan, metode peternakan kontroversial dianggap sangat mengerikan.

"Sebagian besar hewan menghabiskan hari demi hari dengan cakar mereka yang terentang ketika mereka mencoba untuk berjalan di lantai kawat yang keras. Beberapa beralih untuk tidur di atas mangkuk makanannya untuk mengalihkan rasa takut,” ujarnya.

Mirror.co.uk, melansir ironisnya industri peternakan anjing yang kejam itu dibiarkan pemerintah begitu saja. Tidak ada tindakan khusus untuk menindak peternak-peternak kejam. Pemerintah dinilai terlalu sibuk mempersiapkan Olimpiade musim dingin kenegaraan di mana Korea Selatan menjadi tuan rumahnya di tahun 2018.

Korea Selatan merupakan satu-satunya negara di dunia yang dikenal sebagai konsumen daging anjing terbesar di dunia. Dalam setiap tahunnya, jutaan anjing berakhir di meja makan.
 
Baru-baru ini video perlakuan sadis, diunggah portal berita online setempat. Beberapa anjing dilemparkan dalam sebuah kandang kecil yang jelek sambil merengek seakan mohon pertolongan. Video tersebut amat menyayat hati

Presenter Chris Packham saat membawakan acara TV satwa liar mengatakan, sangat banyak yang dapat dilakukan mengenai perbedaan sebuah budaya. Namun, di balik semua perbedaan, merupakan hal yang penting jika dapat berperilaku baik terhadap sesama.

"Jadi, jika Anda memiliki sebuah Olimpiade dan segala sesuatu yang berarti dalam hal kemanusiaan dan menyamaratakan ras, keyakinan, dan perbedaan agama, maka Korea Selatan seharusnya tidak bisa berdiri hanya dengan mengatakan mereka ingin manfaat dari Olimpiade ini saja, sementara hewan sedang dianiaya dan dibantai dengan cara seperti ini,” katanya.
 
Penulis

Pebby Adhe Liana

Universitas Bung Karno

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.