Sukses

Bahagia, 200 Warga Margadana dan Sesepan Terima Santunan

Harga kebutuhan primer semakin melonjak dari waktu kewaktu.

Liputan6.com, Jakarta Harga kebutuhan primer semakin melonjak dari waktu kewaktu. Terutama kebutuhan primer pangan seperti beras, minyak dan lain sebagainya. 

Rumah Yatim dengan “program kemanusiaan” mencoba membantu meringankan beban masyarakat Tegal, khususnya Margadana dan Sesepan. Berkolaborasi dengan Dinas Sosial Tegal, Rumah Yatim cabang Tegal hadir dikedua wilayah tersebut.

Dibantu beberapa relawan, Syafrudin selaku kepala cabang Rumah Yatim Tegal memberikan santunan 200 paket sembako untuk 200 warga yang membutuhkan di kedua wilayah tersebut.

Kegiatan digelar diwaktu yang berbeda, untuk santunan pertama digelar di TPA (Tempat Pendidikan Anak) Paham Qur’an kelurahan Margadana, sabtu (19/11), kegiatan dilanjutkan pada minggu (20/11) di SD Sesepa 02. Kedua kegiatan tersebut langsung dihadiri perwakilan dinsos setempat , kepala sekolah, lurah, RW, RT dan masyarakat setempat.

Santunan diberikan kepada 200 warga kurang mampu yang terdiri dari lansia, janda, anak yatim, buruh tadi dan pedagang kecil.

“Alhamdulillah kelurahan Margadana kedatangan tamu istimewa dari Rumah Yatim, sebelumnya kami belum pernah mendapat bantuan seperti ini, kami khususnya saya merasa terharu karena mendapat bantuan ini. Semoga bantuan ini rutin dibagikan agar dapat meringankan beban kami,” Ungkap Raswen (80) salah satu warga kelurahan Margadana.

“Kami dari Dinas Sosial sangat sangat mendukung dan mengapresiasi program Rumah Yatim, semoga Rumah Yatim semakin maju dan semakin meluas. Alasan kami merekomendasikan kedua wilayah ini karena kami percaya dengan Rumah Yatim.” Ujar Reza selaku perkailan dinsos Tegal

Menurut Syafrudin, dari kedua kelurahan yang disambangi Rumah Yatim. Kelurahan Margadana merupakan kelurahan yang masih minim dari segi pendidikan. “Kediaman kepala sekolah dijadikan TPA, walaupun kondisinya sempit dan seadanya namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat anak-anak belajar agama.” Katanya

“Anak didik di TPA ini sangatlah banyak sedangkan pengajar dan fasilitasnya sangat kurang, semoga kedepannya kita bisa membantu mereka. Karena semangat tinggi mereka untuk belajar harus didukung dengan fasilitas dan pengajar yang memadai.” Tambah Syafrudin

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini