Sukses

Berkat Urine Sapi, Warga Desa Ini Tak Pernah Pergi ke Dokter

Urine sapi tidak hanya diminum, tapi juga diusap ke wajah dan tangan dua kali sehari untuk membuat kulit lebih lembut.

Liputan6.com, Jakarta Sehat itu mahal harganya. Oleh karena itu, jagalah kesehatan sejak dini. Setiap orang pasti ingin sembuh dari segala penyakit. Pengobatan apa pun akan dilakukan demi kesembuhannya, sekalipun ia harus mandi dan minum dengan urin sapi.

Itulah yang dilakukan Hemant Paliwal (36). Bersama teman-temannya, pria ini telah minum urine sapi selama empat tahun terakhir demi sembuh dari penyakit yang menghantuinya selama bertahun-tahun. Urine sapi bisa untuk menyembuhkan bintik-bintik pada tubuh.

Bukan hanya diminum, mereka juga mengusapkannya ke wajah dan tangan dua kali sehari untuk membuat kulit lebih lembut dan bebas jerawat.

Men drinking cow urine

Dilansir dari Express.co.uk, Paliwal mengatakan, ia menderita penyakit paru-paru akut, batuk, kedinginan, bahkan memiliki jerawat. “Tetapi setelah saya mulai menerapkan urine sapi pada wajah, sangat jelas hasilnya hanya dalam seminggu sudah sembuh, " katanya.

Uniknya lagi, pada akhir pekan lalu mereka mandi menggunakan urine sapi yang dikumpulkan dari 30 ekor sapi. Terdengar menjijikkan memang, tapi apalah daya semua itu mereka lakukan demi terbebas dari sakitnya.

Man holding glass of cow urine

Rupanya sudah menjadi budaya jika masyarakat di Desa Udaipur, Rajasthan, India Barat, tidak ada satu pun dari mereka yang pergi ke dokter untuk berobat. Itu semua berkat urine sapi.

Urine sapi diketahui telah menjadi bahan yang tidak terpisahkan dari obat-obatan, seperti mata, tetes telinga, nyeri sendi, dan cairan antiseptik. Harga urine sapi yang sudah dikemas empat kali lebih mahal daripada minyak sayur.

Merek populer urine sapi kemasan adalah patanjali, 100 ml urine dijual seharga hampir 50 p yang tersedia di supermarket India. Sapi dianggap sebagai binatang suci dalam agama Hindu dan produk apa pun yang dihasilkan dari sapi diyakini memiliki kekuatan penyembuhan dari sang Ilahi.

Penulis:

Eka Nurjanah

Politeknik Negeri Jakarta

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini