Sukses

Akibat Ulah Suami, Penggilas Adonan Masuk ke Dalam Perut Istri

Penggilas adonan atau Rolling pin itu berukuran 40 cm dan menyebabkan luka yang sangat besar pada ususnya.

Liputan6.com, Jakarta Kekerasan dalam suatu hubungan rumah tangga baik yang dilakukan oleh suami maupun istri bisa menjadi dampak buruk terhadap kesehatan fisik, psikis, dan keharmonisan hubungan. Pelaku kekerasan akan menggunakan rasa takut, rasa bersalah, rasa malu untuk menekan atau menyakiti bahkan mengancam.

Dilansir Metro.co.uk, baru-baru ini seorang wanita berusia 38 tahun di India Utara  telah dirawat di rumah sakit karena mengeluh sakit di bagian perut dan mengalami pembengkakan akibat perlakuan kasar dari suaminya.

Setelah ia menemui dokter, hal mengejutkan diketahui, terdapat rolling pin atau alat untuk menipiskan adonan berada di dalam perutnya. Rolling pin itu berukuran 40 cm dan menyebabkan luka yang sangat besar pada ususnya.

Akibat Ulah Suami, Penggilas Adonan Masuk ke Dalam Perut IstriWanita itu mengaku bahwa dirinya sering mendapat perlakuan kasar dari suaminya. Itu semua berawal dikarenakan ia tidak bisa memberikan seorang anak kepada suaminya karena mandul.

Dr. Kedar Singh Shahi, seorang ahli bedah umum di rumah sakit mengatakan, dirinya sangat terkejut, benda yang lumayan besar itu dimasukan ke dalam perut seorang wanita.

“Kerusakan bagian dalam tubuh yang ia derita saat ini sangat serius, ia bisa mati. Ukuran rolling pin tersebut sangat besar dan tidak sewajarnya di masukkan ke dalam tubuh manusia,” ujarnya.

Saat ini wanita tersebut menjalani perawatan di Government College Hospital Medicial, Uttarakhand, India Utara.

Wanita itu awalnya ragu-ragu untuk datang ke dokter dan menjelaskan semuanya. Akhirnya karena ia tidak tahan dengan sakit yang sangat parah, ia memberanikan diri. Dirinya saat ini berada di bawah perlindungan NCW (Komisi Nasional Perempuan).

Amita Lokhani, wakil ketua NCW, mengatakan, sehari setelah operasi wanita itu dalam kondisi yang mengerikan ketika saya pertama kali menjenguknya.  Dia tidak hanya merasa kesakitan tetapi juga takut untuk berbicara kepada siapa pun.

“Saya mencoba menanyakan apa yang terjadi, tetapi dia tidak mengatakan sepatah dua patah kata pun, dia hanya menangis. Suaminya juga hadir saat itu. Saya mengunjungi wanita itu selama tiga hari, dan pada hari ketiga suaminya sedang pergi, lalu dia mulai berbicara. Dia bilang dirinya tidak subur dan suaminya selalu menyiksannya.

Pada tanggal 22 Desember suaminya pulang dengan kondsi mabuk. Dalam aksi kebrutalannya ia memasukan rolling pin ke dalam tubuhnya melalui daerah anus dan mengancam akan membunuhnya jika dia menagatakan kepada siapa pun tentang hal ini,” ujar Amita.

Wanita itu sudah dalam keadaan parah sejak tanggal 25 Desember kemarin, ia terkunci di dalam rumahnya dua hari sampai kondisinya memburuk.

Inspektur Janamejaya Khanduri mengatakan, wanita itu ragu-ragu berbicara kepada polisi, tetapi setelah dinasihati oleh NCW kini ia menjelaskan masalahnya.

“Saat ini suaminya kabur dan masih buron, tetapi  kami telah mengerahkan tim untuk menangkapnya,” ujar Inspektur.

Sedangkan wanita itu kini sudah aman dirawat di rumah sakit dan sudah dilindungi oleh NCW.

Dr. Shani menambahkan, ia datang kepada kami sudah dalam keadaan sangat miskin. “Kami pikir hidupnya dalam bahaya saat itu, maka dari itu kami memutuskan untuk menolongnya, kami akan memulihkannya kembali, Dia akan menjadi wanita yang sangat berani,” ujarnya.  

Penulis:

Wenti Ayu Apsari
Politeknik Negeri Jakarta

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini