Dengerin Dong!, Diskusi Politik Anak Muda Jakarta Soal Pilkada

Liputan6.com, Jakarta Jakarta merupakan kota dengan kemajemukan penduduk yang sangat besar, begitu juga di antara anak mudanya. Beragam kelompok anak muda ada di Jakarta, mulai dari kaum urban, akademisi, entrepreneur, penyandang disabilitas dan lain sebagainya. Setiap kelompok ini memiliki kepentingan masing-masing, baik untuk mempersiapkan diri menjadi pemimpin di masa depan ataupun berkontribusi kembali kepada masyarakat.

Sayangnya, masih banyak anak muda Jakarta yang tidak melek politik sehingga kerap kesulitan untuk menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah. Padahal peran pemerintah sangat besar untuk mengakomodir kebutuhan mereka.

Berangkat dari latar belakang tersebut, organisasi Sinergi Muda dan penggiat sosial media politik ASUMSI mengadakan acara diskusi Dengerin Dong! Anak Muda Bicara Pilkada DKI Jakarta, sebuah diskusi publik yang mengundang kelompok-kelompok anak muda Jakarta untuk secara langsung menyampaikan aspirasi mereka kepada perwakilan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017.

Acara yang digelar di restoran Es Teler 77 Resto, Jl. Adityawarman No. 61, Jakarta Selatan, Rabu, (8/2/2017) ini bertujuan untuk menyampaikan suara anak muda di Jakarta untuk didengar oleh perwakilan dari masing-masing pasangan calon untuk dapat mengakomodir kebutuhan Anak Muda. 

“Jumlah pemilih muda Jakarta dalam pemilu gubernur 2017 ini berada pada angka hampir 30 persen dari total pemilih yang ada. Potensi suara mereka sangat besar untuk mempengaruhi tingkat kemenangan, sehingga mengakomodir kebutuhan mereka menjadi bagian dari pilihan para pasangan calon gubernur,” kata Iman Sjafei, selaku penyelenggara acara Dengerin Dong!.

Dalam acara ini, perwakilan dari pasangan Calon Gubernur (Cagub) mendapat kesepatan untuk berdiskusi dengan panelis yang mewakili anak muda diantaranya Taufan Akbari - Dekan Campus A LSPR, Rouzinul Aqli - mahasiswa Pascasarjana di School of Global Affairs and Public PolicyAgrita Widiasari - co-founder Sinergi Muda, Pangeran Siahaan - Provocative Proactive dan ASUMSI, Annisa Rhamania - Ketua Young Voice Indonesia, Yuki Ramadini- owner Onigiri Futago dan Sri Suryani - mewakili Komunitas Ciliwung Merdeka.

Salah satu topik yang menarik saat diskusi adalah penggusuran pemukiman penduduk dari bantaran sungai Ciliwung. Sri Suryani dari Komunitas Ciliwung Merdeka mengatakan hasil dari pemilu 15 Februari mendatang akan menentukan penghidupan penghuni bantaran sungai Ciliwung yang rawan penggusuran.

Menanggapi masalah ini, Michael Victor Sianipar yang mewakili pasangan Ahok-Djarot menegaskan secara bertahap akan mengatasi masalah ini. "Kami tidak bisa memberi janji manis, namun kami siapkan rusun untuk mereka. Pada 2013, kami telah siapkan rusun Jatinegara yang layak untuk menggantikan hunian yang digusur," ujarnya.

Tak hanya penggusuran yang menjadi topik diskusi. Perwakilan dari penyandang disabilitas juga diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat dan harapan mereka kepada perwakilan cagub-cawagub DKI Jakarta 2017. Melalui keterang tertulis, penyelenggara acara, Randi Rahardyan mengatakan acara ini diharapkan memberikan manfaat baik dan menjadi salah satu wadah Anak Muda di Jakarta untuk menyampaikan aspirasinya.“

"Kami ingin acara ini dimanfaatkan dengan baik oleh anak muda Jakarta untuk menjadi tempat bagi mereka menyampaikan aspirasi,” ujar Randi Rahardyan memungkasi.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya yang sedang populer: Bukan Materi, 5 Tipe Pria Paling Disukai Wanita. Yuk, berbagi di Forum Liputan6.