Sukses

Gara-Gara Sungai Penuh Sampah, Warga Desa Ini 2 Tahun Gagal Panen

Liputan6.com, Jakarta - Aliran sungai tentunya punya manfaat banyak bagi manusia. Selain sebagai sumber air bersih, aliran sungai juga kerap digunakan untuk mengairi persawahan warga.

Namun, apa jadinya jika sebuah sungai penuh sampah atau limbah pabrik. Bisa dipastikan, fungsi sungai sebagai penopang kehidupan akan hilang. Bahkan, sumber kehidupan itu bisa berubah jadi sumber bencana.

Itu lah yang dialami warga dusun Gebang, desa Gisik Cemandi, Sidoarjo, Jawa Timur. Sungai Mancas yang mengaliri kampung mereka ditumpuki sampah sejak lama. Kondisi itu mebuat sungai lebih mirip tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.

"Sudah bertahun-tahun kondisi seperti ini. Hilang, datang lagi. Begitu seterusnya selama bertahun-tahun," ujar warga bernama Kardi (53), Rabu 16 Agustus 2017 lalu.

Berubahnya fungsi sungai itu pun membuat sebagian besar warga yang berprofesi sebagai petani rugi besar. Mereka mengalami gagal panen selama hampir dua tahun.

"Airnya kering, malah sampahnya yang menumpuk. Kalau terus-terusan begini, bagaimana nasib warga," kata Kardi.

Sayang, belum terlihat upaya dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk mengatasi permasalahan ini. Pengembalian fungsi sungai Mancas hanya diupayakan beberapa warga yang harus turun langsung untuk membersihkan sampah yang menyumbat aliran sungai itu.

Seperti dikutip dari Liputan6.com, saat ini, tumpukan sampah di sungai Mancas membentang sepanjang 3 kilometer. Sampah tersebut berasal dari muara Sungai Gedangan. Debit air Sungai Gedangan yang meninggi membuat sampah mengalir hingga ke kawasan pelosok Desa Gisik Cemandi.

Semoga solusi terbaik untuk membersihkan sungai penuh sampah ini cepat ditemukan ya.

Penulis:

Dian Kurniawan

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

 Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.