Sukses

Waspada, Pekerja Kantoran Berisiko Meninggal 2 Kali Lebih Cepat

Menurut penelitian, orang-orang yang bekerja di balik meja kantor punya risiko dua kali lebih cepat meninggal.

Liputan6.com, Jakarta - Menurut penelitian the Annals of Internal Medicine, orang kantoran punya risiko kematian lebih cepat dibandingkan mereka yang bekerja lebih aktif. Pekerja kantoran biasanya memang jarang sekali bergerak, terlalu banyak duduk atau hanya berbaring di sofa pun punya risiko kematian lebih dini.

Faktanya, menurut penelitian tersebut orang-orang yang bekerja di balik meja kantor punya risiko dua kali lebih cepat mati meskipun sudah terbiasa olahraga secara teratur, seperti dilansir dari travelandleisure (13/9).

Penelitian tersebut dipimpin oleh seorang peneliti Keith Diaz asal Colombia University. Mereka melakukan penelitian terhadap pergerakan 8,000 orang dewasa yang berumur lebih dari 45 tahun. Para responden diminta untuk menggunakan alat akselerometer di pinggang mereka masing-masing.

Setelah 10 hari penelitian, ternyata hasilnya menunjukkan para responden tidak beraktivitas kurang lebih selama 12,3 jam hingga 16 jam. Pada dasarnya meskipun mereka dalam kondisi terjaga, namun mereka tercatat tidak aktif selama 77 persen per harinya.

Setelah penelitian berjalan selama empat tahun, data menunjukkan, mereka yang terlalu banyak duduk, lebih banyak yang meninggal dunia meskipun sudah dianalisa faktor-faktor lain seperti durasi waktu yang mereka habiskan untuk berolahraga.

"Duduk adalah gaya merorok baru," kata Monika Safford, salah satu peneliti kepada The Sun.

Para peneliti menyarankan bagi para pekerja kantoran untuk berdiri dan bergerak setidaknya setiap 30 menit untuk menurunkan risiko kematian lebih dini.

Selengkapnya bisa kamu baca di sini.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.