Sukses

Mematikan, Jamur Raksasa Ini Tumbuh hingga 2200 Hektare

Jamur berukuran raksasa ini diklaim organisme terbesar di planet, dan juga yang paling mematikan.

Liputan6.com, Jakarta - Spesies jamur memang memiliki ragam jenis dan bentuk. Meski ada jamur yang bisa dimakan, tapi sebagian jamur biasanya memiliki kandungan racun. Tidak hanya berbahaya bagi manusia, mereka juga sangat berbahaya bagi hewan dan tumbuhan.

Di Blue Mountains, Oregon timur, terdapat salah satu organisme paling aneh dan tertua di Bumi. Armillaria Ostoyae, juga dikenal sebagai "jamur shoestring" atau "jamur madu" atau "jamur raksasa."

Jamur tersebut berukuran raksasa karena jamur itu tumbuh mencakup area seluas 2200 hektar, dan menjadikannya organisme terbesar yang pernah ditemukan. Jamur itu bahkan diklaim sudah ada sejak 2400 tahun yang lalu.

Jamur itu memulai siklus hidupnya sebagai spora tunggal. Kemudian diperkirakan telah menyebar perlahan setidaknya selama dua setengah milenium terakhir. Jamur madu itu menyebar melalui sistem akar hutan tempat ia tinggal. Setelah itu perlahan membunuh apapun yang ada di jalannya, sehingga tidak hanya organisme terbesar di planet, tapi juga yang paling mematikan.

Setiap musim gugur, jamur biasanya mekar berwarna kekuning-kuningan. Meskipun bentuknya kurang mencolok, jamur itu paling mematikan karena bisa menyebar lebih mudah melalui pepohonan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Awalnya Hanya Tumbuh 400 Hektar

Jamur madu tidak seperti jamur lainnya. Dia menyebar di bawah kulit pohon dan membusukan akar pohon yang mereka singgahi. Jamur tersebut perlahan mengisap kehidupan pohon selama beberapa dekade. Banyak pohon-pohon berusaha untuk melawan jamur parasit dengan melepaskan kulit kayu mereka meskipun pada akhirnya tetap kalah.

Armillaria Ostoyae pertama kali ditemukan pada tahun 1988 oleh pegawai layanan kehutanan, Greg Whipple. Awalnya dia mengira jamur hanya menutupi 400 hektar, tapi seiring waktu menyadari bahwa jamurnya jauh lebih besar. Dinas Kehutanan menghitung bahwa jika dikumpulkan dalam satu tumpukan, jamur tersebut akan terkumpul setidaknya 7.500 ton, dan berpotensi sebanyak 35.000 ton.

Jamur madu dapat ditemukan di belahan dunia lain, seperti Michigan dan Jerman, tapi di Oregon adalah yang terbesar dan tertua yang pernah ditemui.

Adanya jamur itu membuat industri kayu lokal merugi. Jamur tersebut telah menghancurkan kayu berharga dan belum ada cara yang efektif untuk menghentikannya.

Untuk mengentikan penyebaran jamur, Dan Omdal dari Departemen Sumber Daya Alam Washington menanam beberapa spesies tumbuhan runjung yang berbeda di dekat tunggul pohon yang dibunuh oleh jamur madu, dengan harapan setidaknya akan menghentikan jamur tersebut.

Penulis:

Reza Sugiharto 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.