Sukses

Sembuhkan Stroke Dengan Game

Efek main game ternyata tidak seperti yang dibanyangkan banyak orang.

Citizen6, Jakarta Selama ini, selalu ditanamkan dalam pikiran kita bahwa bermain video game mempunyai dampak negatif bagi moral dan kesehatan kita. Nyatanya, tidak semuanya mengenai itu benar. Selain dimanfaatkan sebagai hiburan, ternyata belakangan ini video game juga mulai digunakan sebagai terapi penyakit stroke.

Sebuah rumah sakit di Tasmania, Australia, telah menerapkan sebuah terapi penyakit stroke dengan menggunakan video game interaktif sederhana. Metode terapi menggunakan software video game ini sudah teruji oleh fisioterapis dan pasien di Rumah Sakit Umum Launceston, satu dari tiga rumah sakit di dunia yang mengujicobakan video game tersebut. Bahkan, diakui oleh mereka bahwa hasilnya jauh lebih baik daripada menggunakan terapi lain yang lebih tradisional.

Seorang pasien, Anita Jupp, bukanlah seorang pemain video game sebelum dua kali terkena serangan stroke September lalu. Dia mengatakan.”saya tidak pernah bermain video game seumur hidup saya”. Wanita berumur 69 tahun itu sangat sulit untuk menggerakan bagian sisi kiri tubuhnya. Semenjak menjalani program rehabilitasi ini dia telah mengalami banyak perkembangan. John Cannell, Terapisnya, mengatakan,”kami menggunakan terapi permainan video game khusus ini selama 2,5 mingu dan sudah terlihat perkembangan pesat seperti pasien sudah mampu lebih banyak menggunakan lengannya”.

Dalam  terapi video game interaktif ini, permainannya cukup sederhana. Tugas pemain adalah untuk menangkap buah apel yang jatuh dengan uang atau cinta sebagai imbalannya. Marie-Louise Bird, seorang peneliti dari Universitas Tasmania, mengatakan bahwa mereka saat ini sedang mengembangkan video game tersebut bekerja sama dengan pengembang software dari kanada.

Ia juga menjelaskan bahwa beberapa fitur di dalam game tersebut cukup unik, yaitu game tersebut akan dikalibrasikan setiap hari ketika seorang pasien memainkannya. Jadi, ketika seorang pasien mengalami kemajuan dalam permainan dan dapat melakukan gerakan lengan atasnya maka video game interaktif tersebut akan menjadi semakin menantang.

Menurut fisioterapis, respon  tanggap dari video game interaktif ini mendorong pasien yang bermain untuk lebih berkonsentrasi dan terus menjalani program rehabilitasi tersebut. hal ini sangat penting, karena terkadang penyembuhan penyakit stroke memerlukan waktu yang lama dan terapi yang berulang-ulang.

Bahkan, menurut Dr Bird, pasien yang mengalami cedera otak seperti stroke jumlah pengulangan terapinya sangat tinggi yaitu bisa sampai 10 ribu kali pengulangan untuk mengasah motorik mereka. Video game ini membantu pasien agar tidak mudah bosan dalam menjalani proses yang lama tersebut.

Sayangnya tidak semua pasien mempunyai perkembangan yang bagus dalam terapi ini. Cannell mengatakan bahwa beberapa pasien menjadi frustasi dan akhirnya berhenti, yang mana itu justru akan semakin memperburuk kondisi lengan mereka.
Uji coba yang terbilang baru ini akan dilakukan selama setahun di rumah sakit tersebut. kedepannya, para peneliti berharap pasien nantinya dapat menggunakan terapi video game interaktif ini di rumah.


Penulis:

Muhammad Rafif Sujatmoko

Mahasiswa Universitas Diponegoro, jurusan komunikasi

Disclaimer:

Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6?. Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Stroke adalah kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak.

    Stroke

Video Terkini