Sukses

Ilmuwan Temukan Resep Panjang Umur Baru

Selama ini genetik mungkin sangat erat dikaitkan dengan kehidupan manusia.

Citizen6, Jakarta Selama ini genetik mungkin sangat erat dikaitkan dengan kehidupan manusia. Namun faktanya, keberadaan gen di dalam tubuh manusia masih menyimpan banyak rahasia yang belum diketahui. Baru-baru ini para ilmuwan kembali menemukan teori baru mengenai gen, yakni sekitar 200 gen yang terkait dengan penuaan. Setelah diteliti lebih lanjut, para ilmuwan percaya bahwa jika gen-gen penyebab penuaan tersebut dihapus, maka seseorang bisa hidup lebih lama.

Mematikan gen tertentu bisa membuat organisme hidup 60 persen lebih lama. Penelitian ini dilakukan selama sepuluh taun oleh Buck Institute dan University of Washington dengan mengidentifikasi sebanyak 238 gen. Ketika sekitar 200 gen tersebut dimatikan, ternyata prosentase umur sel bisa meningkat.

Para ilmuwan juga menyatakan bahwa teori tersebut juga bisa diterapkan pada gen mamalia, termasuk manusia. Dr Brian Kennedy mengemukakan bahwa studi yang dilakukan selama 10 tahun itu telah memberi gambaran yang lebih lengkap mengenai bagaimana proses penuaan. Menurut para peneliti tersebut, hampir dari setengah gen yang mempengaruhi penuaan terdapat pada mamalia termasuk manusia.

Untuk menentukan gen mana yang mempengaruhi penuaan peneliti memeriksa 4698 strain ragi. Kemudian dilakukan penghapusan gen tunggal dan dipantau apakah sel-sel bisa hidup lebih lama sebelum mereka berhenti membelah. Hasilnya mereka menemukan bahwa menghapus sebuah gen yang bernama LOS1 ternyata bisa memperpanjang hidup 60 persen. Gen LOS1 ini terhubung dengan switch master genetik yang dikaitkan dengan pembatasan kalori dan peningkatan umur.

Awal tahun ini para akademisi dari University of Southern California juga menemukan bahwa diet selama lima hari seperti puasa bisa memperlambat penuaan. Bukan hanya itu, puasa juga bisa meningkatkan umur, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker. Dan ketika hasil penemuan tersebut diujikan pada manusia, hasilnya cukup mengesankan.

Setelah diuji dalam waktu tiga bulan, hasilnya bisa mengurangi penuaan, diabetes, kanker, penyakit jantung, dan bisa mengurangi kadar lemak di dalam tubuh secara keseluruhan. Studi baru hasil penemuan para ilmuwan ini telah diterbitkan dalam sebuah jurnal berjudul Cell Metabolism.

Pengirim:

M. Sufyan

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini


**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.