Sukses

Ketinting, Alat Transportasi ke Kampus yang Menantang Bahaya

Hanya dengan membayar Rp. 4.000 untuk kalangan Mahasiswa dan pelajar lainnya kita sudah bisa naik perahu nelayan yang biasa disebut oleh par

Citizen6, Parepare Hanya dengan membayar Rp. 4.000 untuk kalangan Mahasiswa dan pelajar lainnya kita sudah bisa naik perahu nelayan yang biasa disebut oleh para penumpangnya "Katinting". Meski penumpangnya tidak dilengkapi dengan pengaman berupa pelampung, namun warga masih senang menggunakan alat transportasi tersebut karena dianggapnya murah dan cepat.

Fitri salah satu di antara penumpang yang sering menggunakan alat transportasi tersebut menceritakan,"Saya sejak SMP hingga kuliah di Parepare selalu menggunakan perahu ini. Di samping murah juga cepat, " kata dia yang juga mahasiswi di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri(STAIN) Parepare.

Perahu Katinting adalah sebuah perahu yang biasanya dipakai para nelayan di Tanjung Lero Kabupaten Pinrang. Bentuknya panjang layaknya kapal besar, memiliki kemudi dengan menggunakan mesin diesel. Di dalamnya bisa menyimpan barang-barang juga penumpang. Jika di dalam perahu tersebut penuh maka di atasnya bisa menyimpan barang dan juga penumpang. Perahu kecil ini mampu menampung kurang lebih 30 orang.

Awalnya pengoperasian perahu ini hanya coba-coba namun hingga saat ini, perahu katinting telah menjadi alat transportasi laut yang dipakai para warga yang berada di Tanjung Lero untuk melakukan penyebrangan ke kota Parepare. Meski bisa ditempuh dengan jalur darat namun masyarakat lebih memilih alat transportasi murah dan cepat ini.

Jika ditempuh dengan jalur darat menggunakan mobil atau roda dua jaraknya kurang lebih 25 kilometer jika ditempuh dengan jalur laut hanya kurang lebih 5 kilometer saja. Ini membuktikan bahwa jalur laut lebih hemat dan lebih cepat dibanding menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua.

"Saya tidak takut naik perahu ini karena sudah terbiasa," tambah Fitri saat berada di atas perahu menuju pulang ke rumahnya usai mengikuti perkuliahan di kampusnya.

Muhammad pemilik perahu kepada amanah juga mengungkapkan, "Saya sudah lama bekerja begini karena ini adalah pekerjaan kami selain nelayan juga untuk tambah-tambah penghasilan yaa kita tunggu penumpang yang mau menyeberang ke Parepare," kata bapak dua orang anak tersebut.

Tanpa mengutamakan keselamatan para penumpang tidak takut menggunakan perahu tersebut demi menghemat jarak untuk kecepatan urusan yang mereka urus.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.