Sukses

Gambar Interior Dianggap Porno, Warga Surabaya Protes ke KFC

Pada ujung belakang meriam bukan merupakan sebuah sumbu ledak sebagaimana mestinya. Tetapi sebuah gambar tangan mengepal

Citizen6 Jakarta - Restoran Kentucky Fried Chicken (KFC) yang beralamat di Jalan Adityawarman, Surabaya, diprotes warga gara-gara memasang gambar interior yang dianggap porno. Gambar itu tertempel di dinding restoran.

Dilansir dari media setempat, gambar tersebut sebenarnya berupa gambar meriam. Apabila dilihat dari jauh, gambar tersebut memang tampak wajar. Namun jika didekati, gambar tersebut ternyata menyimbolkan ajakan seks yang akrab di Indonesia, khususnya Jawa Timur.

Pada ujung belakang meriam bukan merupakan sebuah sumbu ledak sebagaimana mestinya. Tetapi sebuah gambar tangan mengepal dengan jempol yang diapit jari telunjuk dan jari tengah.

Kepalan tangan model seperti itu, dianggap sebagai simbol ajakan seks sehingga sangat tabu. Apalagi gambar tersebut ditempel di tempat yang biasa dijadikan untuk pesta ulang tahun anak-anak.

Beberapa pengunjung yang mengetahui adanya gambar tersebut dibuat gusar, salah satunya Anisah. Dia mengaku kaget ketika melihat gambar tersebut. Dia yang kebetulan sedang bersama anaknya memilih langsung pergi.

"Gambar tersebut sangat tidak pantas, ditempel di tempat umum, lebih-lebih di area mainan anak-anak," ujarnya.

Sementara itu, di tempat terpisah, Asisten Manajer KFC cabang Adityawarman, Dewi Susilo membantah jika gambar di meriam itu merupakan simbol ajakan seks. Menurutnya tidak ada aturan tertulis yang menyatakan itu simbol seks.

"Saya tidak bisa menjawab kalau itu dikatakan simbol seks. Kan gak ada aturannya. Itu hanya persepsi masyarakat," kata Dewi.

Kendati demikian, demi kebaikan dan menghormati persepsi masyarakat Dewi berjanji akan menghilangkan simbol yang dianggap tabu tersebut. "Sebagian sudah kami hilangi," katanya.

(war)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini


**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.