Sukses

Ini yang Terjadi pada Mayat yang Membusuk di Dalam Air

Pernah bertanya-tanya apa yang terjadi pada mayat yang membusuk di dalam air? Percobaan ini mencoba menguak hal tersebut.

Citizen6, Jakarta - Sangat penting bagi tim forensik dan polisi untuk mengetahui seluk beluk bagaimana tubuh membusuk dalam situasi yang berbeda. Akan tetapi, bagaimana bila mayat ditemukan membusuk di dalam air? Bagaimana cara menentukan waktu kematiannya?

Dalam upaya untuk lebih memahami bagaimana organisme terurai untuk penyelidikan forensik dan kriminal, kriminolog dari Simor Fraser University dan the Ocean Network Canada's Victoria Experimental Network, berkolaborasi dalam merendam bangkai babi di laboratorium bawah laut di Laut Salish. Penelitian itu menggunakan peralatan yang dioperasikan dari jarak jauh untuk mempermudah eksperimen.

Para peneliti melakukan dua percobaan, satu di musim semi dan satu di musim gugur. Penelitian mereka menunjukkan bahwa bangkai babi dapat membusuk dan hancur hingga ke tulang dalam waktu tiga hari selama musim gugur. Akan tetapi, pada musim semi, hal yang sama baru terjadi pada hari keempat.

Percobaan ini menggunakan bangkai babi besar karena ukuran dan strukturnya sama dengan tubuh manusia. Bangkai babi ditempatkan sedalam 300 meter dari permukaan laut di Selat Georgia.

"Penelitian sebelumnya di Saanich Inlet sedalam 100 meter dan Howe sound sedalam 7-15 meter menunjukkan, proses pembusukkan tubuh manusia terkait dengan ukuran tubuh, jenis kulit, dan bakteri internal, serta kadar oksigen, musim, kedalaman, maupun kontak dengan dasar laut," kata kriminolog Gail Anderson dalam sebuah pernyataan, seperti yang diterbitkan dalam PLos ONE, Jumat (01/04/2016).

 

"Namun kami juga menemukan bahwa air yang memiliki air dengan kadar oksigen tinggi dapat menghancurkan tubuh dalam waktu kurang dari empat hari," tambah Gail.

Hal yang berbeda terjadi jika mayat membusuk di daratan. Di daratan, mayat membusuk selama enam bulan atau lebih. Para peneliti terkejut dengan betapa berbeda hasilnya dan semua tergantung pada kadar oksigen serta kedalaman air. Kecepatan dekomposisi ternyata juga dipengaruhi bakteri yang menghancurkan bangkai tersebut.

Gail mencatat, pengamatan mereka penting bagi para penyelam yang mencari mayat terbenam. Saat mayat ditemukan di dalam air, informasi yang tertinggal di mayat itu penting untuk memperkirakan lama mayat berada di air, jenis air, maupun habitat makhluk air tempat mayat ditemukan.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.